Kamis, 29 Agustus 2013

Pendar Takjub Keajaiban Pesona Borobudur

   Masih dilimit 21 Juni 2012.Usai makan siang setelah dari Prambanan,kami melanjutkan perjalanan ke candi Borobudur.Ini kunjunganku yang kedua.Nostalgia nih.Sekaligus mengambil foto Borobudur dengan Canon digitalku.Karena kedatanganku yang perdana,aku masih menggunakan kamera manual.Alias memakai film.Hmm...iya nih.Kedatangan yang pertama,aku bareng mendiang ibu dan sahabat se-Mapala,Ima.Liburan semester juga,09 Juli 2005.Lumayan cepat,dinamisnya Borobudur dari tahun 2005 ke 2012.Diantaranya,karcis tanda masuk ke Borobudur naik drastis.Dulunya seharga Rp.7000 pada kedatangan kedua sudah Rp.30.000.Dan para pengunjung dianjurkan memakai kain panjang khas yang mengenakannya seperti disarungkan di pinggang.
   O ya,apakah ini kebetulan saja,aku kurang tahu pasti.Bisa-bisanya,aku menginap di hotel yang sama,Palupi Hotel.Padahal tidak ada rencana loh.Karena aku tiba di kota gudeg ini,tengah malam.Begitu bus ALS berhenti di terminal seperti mauku,para abang-abang becak ataupun ojek sudah menyerbu kearahku.Menawarkan jasanya.Hmm..akupun memilih becak dayung.Selain bisa menenangkan diri,dari kantuk yang menjerat selama di jalan,pun mengurangi angin yang menyusup ke sendi tulang.Seperti dugaanku,dikuatkan oleh abang becak yang kutumpangi,hotel sudah banyak yang tutup.Apa boleh buat,akupun ikuti saja,hotel mana yang masih buka dan tetap pada tarif yang kuinginkan.Wah...tak disangka aku kembali menginap di Palupi Hotel.Hanya saja posisi dan tarif kamar saja yang berbeda.Karena kamar termurah seperti aku pernah menginap dulu,sudah penuh.
   Pernah mendengar negara-negara yang terpilih karena daerah tersebut memiliki keistimewaan sebagai tujuh keajaiban dunia?Tentu pernahkan?Tidak salah lagi,salah satunya Indonesia.Termasuk itu candi Borobudur,candi peninggalan sejarah.Tepatnya pada abad ke-9.Hingga kini Borobudur tetap menarik perhatian masyarakat dunia baik dari segi pariwisata,arkeologi maupun pengetahuan.Diantara keberadaan Borobudur terkenal juga candi lain,yaitu Mendut dan candi Pawon.Dikenal dengan Tri Tunggal Candi.Bagi para peziarah pemeluk Buddha,jika berkehendak mencapai tingkat Bodhisatwa,terlebih dulu datang ke Mendut guna menyampaikan penghormatan kepada Buddha.Lalu ke candi Pawon,berjarak + 2 km.Candi tersebut merupakan peristirahatan untuk mensucikan diri sebelum menginjak Borobudur untuk menyatakan sembahyang dan do'a hingga mencapai tingkat kebudhaan serta pembebasan mutlak,abadi.Adapun tiga serangkai candi Mendut,Pawon dan Borobudur itu terbujur pada satu garis lurus,merupakan kesatuan perlambang.
   Borobudur,nama candi Buddha.Dengan koordinat 110.204 derajat BT,7 derajat 36' 29" S,110 derajat 12' 14" E/7.608 derajat LS.Arsiteknya Gunadharma klien Syailendra.Diperkirakan awal konstruksi sekitar 770 Masehi.Sedangkan penyelesaiannya sekitar 825 Masehi.Adapun sistem strukturnya,piramida berundak dari susunan blok batu andesit yang saling mengunci.Jenis Borobudur berupa stupa dan candi.Bertipe budaya sebagai prasasti resmi pada tahun 1991.Borobudur terletak di desa Borobudur,kecamatan Borobudur,kabupaten Magelang,Jawa Tengah,Indonesia.Borobudur ini dikelilingi beberapa dusun seperti Bumi Segoro,Sabreng,Gopala,Jawahan,Barepan,Ngarak,Kelan,Janan dan Gendingan.
  Dr.Soekmono dalam bukunya candi Borobudur,Pustaka Jaya mencantumkan bahwa pada zaman dulu,Pulau Jawa terapung-apung ditengah lautan.Oleh karenanya harus di paku pada pusat bumi agar dapat dihuni manusia.Paku yang besar itu kini menjadi sebuah gunung yang terletak di kota Magelang,yaitu gunung Tidar.Disebelah Selatan gunung Tidar kira-kira jarak 15 km terdapat candi Borobudur.
   Candi Borobudur yang terletak di daratan Kedu hampir seluruhnya dilingkari pegunungan.Disebelah Timur terdapat gunung Merapi dan gunung Merbabu.Pada gunung Merapi itu setiap dua atau tiga tahun terdengar letusan-letusan yang menandakan masih aktif dalam kegiatannya.Sisi Barat Laut terdapat gunung Sumbing dan Sindoro.Juga disebelah Selatan membujur dari Timur ke Barat terdapat pegunungan Menoreh.Oleh karena puncak-puncak pegunungan ini banyak yang runcing bagai menara maka pegunungan ini dinamakan pegunungan Menoreh.Dilihat dari candi Borobudur puncak-puncak pegunungan Menoreh serupa dengan seorang yang sedang terlentang diatas pegunungan tersebut.Karena itulah ada cerita rakyat yang menjelaskan bahwa bagian dari gunung yang serupa orang tidur itu adalah Gunadharma,yaitu ahli bangunan yang berhasil membuat candi Borobudur.Dataran Kedu dialiri dua sungai besar yaitu sungai Progo dan sungai Elo yang akhirnya menjadi  sungai Progo dan mengalir ke Selatan menuju Samudra Indonesia.(Dr.Soekmono,Pustaka Jaya 1981,hal 11dan 12).
    Candi Borobudur didirikan diatas sebuah bukit dengan ketinggian 265,40 m diatas permukaan laut atau berada +15 m diatas daratan disekitarnya.Candi Borobudur terletak + 41 km dari Yogyakarta,+ 80 km dari kota Semarang,ibukota provinsi Jawa Tengah.Candi Borobudur juga dikelilingi pegunungan Menoreh,disisi Selatan,gunung Merapi (2.411 m) disisi Timur gunung Merbabu (3.142 m)  serta disisi Barat Laut gunung Sumbing (2.271 m) dan gunung Sindoro (3.135 m).O ya,lokasi tersebut persis sekali dengan Pagoda Angkor di Kamboja loh.Pun memang sama-sama lokasi suci khususnya untuk pemeluk agama Buddha.Mengenai letak Borobudur ini juga bisa ditinjau + 100 km disebelah Barat Daya Semarang,86 km disebelah Barat Surakarta,40 km disebelah Barat Laut Yogyakarta.O ya,arti nama Borobudur sendiri memiliki sejarah tersendiri loh.Bagaimanakah itu?Mari kita coba mengenalnya.
    Bangunan-bangunan kuno,berasal dari zaman purba sejarah Indonesia (permulaan tahun Masehi hingga akhir abad ke-15),biasanya disebut candi.Meskipun sebagian besar candi tersebut tidak diketahui nama aslinya.Biar bagaimanapun,memang candi-candi mesti ditemukan dulu,sebelum dikategorikan kedalam khasanah pusaka budaya kita.Juga banyak candi yang diberi nama sama selayaknya nama desa dimana candi itu berada.Namun ada pula desa yang diberi nama menurut candinya.Hanya satu dua candi sajalah yang masih tetap menyimpan nama aslinya.Begitu juga candi Borobudur,sulit dipastikan apakah nama Borobudur berdasarkan dari nama desa ataukah nama desa yang merujuk dari candi tersebut.
  Dari babad (kitab sejarah Jawa),bermula abad ke-18 disebutlah nama bukit Borobudur.Sementara keterangan yang disampaikan Raffles (Letnan Gubernur Jenderal Inggris) tahun 1814 di desa Bumi Segoro menyatakan adanya sebuah penemuan purbakala bernama Borobudur.Nama Borobudur itu,pertama kali di tulis di buku sejarah Pulau Jawa karya Sir Thomas Raffles.Nama Bore-budur,kemudian di tulis BoroBudur,kemungkinan di tulis Raffles dalam tata bahasa Inggris.Untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu,yakni desa Bore(Boro).Raffles juga menduga,istilah Budur mungkin berkaitan dengan istilah Buda.Dimana dalam bahasa Jawa,berarti purba.Maka jadinya memiliki arti Boro purba.Tetapi arkeolog lain beranggapan,nama Budur berasal dari istilah bhudhara,berarti gunung.
    Dengan adanya penemuan itu tentu bisa disimpulkan jika nama Borobudur merupakan nama asli bangunan candinya.Meskipun begitu,tidak ada keterangan tertulis lainnya berupa prasasti atau dokumen yang menyatakan nama sebenarnya candi Borobudur.Sedangkan kitab Negara Kertagama atau Nagarakretagama karangan Mpu Prapanca,tahun 1365 M,mengungkapkan nama Budur untuk sebuah bangunan agama Buddha aliran Wajradha.Raffles telah melakukan penafsiran Borobudur menurut keterangan yang ia peroleh dari masyarakat luas.Budur ternyata bentuk lain dari Budo,dalam bahasa Jawa berarti kuno.Tetapi bila dikaitkan dengan Borobudur,Boro berarti jaman kuno,jelas tidak menyiratkan suatu pengertian terkait dengan candi Borobudur.Maka Raffles mencantumkan keterangan lain,yaitu Boro berarti agung dan Budur bermakna sama dengan Buddha.Dengan demikian Borobudur memiliki makna sang Buddha yang agung.Tetapi disebabkan Bhara dalam bahasa Jawa kuno memiliki arti banyak,maka Borobudur bisa berarti Buddha yang banyak.Bila dikaji lebih teliti,keterangan yang dikemukakan Raffles memang tidak memuaskan.Dimana  Boro zaman  kuno dengan arti sang Buddha yang banyak kurang mengena pada makna arti yang tepat.Misalnya perubahan kata Buddha menjadi Budur,bisa diterangkan dari segi ilmu bahasa.Ini juga sukar diterima.Seperti halnya bapak almarhum Poerbatjaraka yang menafsirkan pendapatnya.Dimana pemikirannya itu bisa dinalar dengan akal.Menurut beliau perkataan Boro itu Biara.Dengan demikian Borobudur berarti Biara Budur.Penyelidikan dan penggalian yang dilakukan tahun 1952 di halaman sebelah Barat Laut,bangunan candi Borobudur telah berhasil ditemukan fondasi batu bata dan genta perunggu berukuran besar.Penemuan tersebut,memperkuat dugaan adanya sisa-sisa dari sebuah biara.Dihubungkan pula dengan kenyataan yang ada pada kitab Negara Kertagama mengenai Budur,kemungkinan besar tafsiran Poerbatjaraka menjadi lebih tepat.Begitupun masih terungkap pertanyaan mengapa Biara dalam hal penamaan menggantikan candinya.Sementara candi lebih penting daripada biaranya.
    De Casparis menemukan kata majemuk pada sebuah prasasti,kemungkinan asal kata Borobudur.Dari prasasti Sri Kahulunan berangka 842 M.Ditemukan kata Bhumi Shambhara Budhura/Budhara,yakni sebutan bagi bangunan suci pemujaan nenek moyang atau disebut kuil.Penelitian mendalam tentang keagamaan yang terungkap pada prasasti juga rekonstruksi yang diteliti terhadap geografi daerah terjadinya peristiwa sejarah bertalian dengan prasasti tersebut.Maka De Casparis menyimpulkan Bumi Sambhara Budhura/Budhara tidak lain ialah Borobudur.Perubahan kata tersebut diterangkan sebagai akibat dari gejala umum bahasa sehari-hari untuk menyingkat serta menyederhanakan ucapan.Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan,Casparis memperkirakan pendiri Borobudur,raja dari dinasti Syailendra,Samaratungga sekitar 824 M.Bangunan raksasa itu mampu diselesaikan ketika masa putrinya,Ratu Pramudawardhani.Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad.Hingga kini banyak sarjana yang keberatan akan penafsiran De Casparis tersebut.Namun harus diakui,sampai sekarang memang belum ada keterangan atau penafsiran yang lebih tepat tentang nama Borobudur.(Dr.Soekmono,Pustaka Jaya 1981,hal 39-41).
    Drs.Soedirman dalam bukunya Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia,menuturkan tentang arti nama Borobudur hingga kini belumlah jelas.Tetapi dijelaskan juga jika nama Borobudur terdiri dari gabungan kata Bara dan Budur.Berasal dari kata Sanskerta vihara berarti kompleks candi dan Bihara atau asrama.(Poerbatjaraka dan Stutterheim).Budur dalam bahasa Bali,Beduhur berarti diatas.Berarti nama Borobudur,asrama atau vihara juga kelompok candi yang terletak diatas tanah tinggi atau bukit.(Drs.Soedirman,Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia 1980,hal 8).Arti atau makna candi Borobudur secara filosofis merupakan lambang dari alam semesta atau dunia kosmos.Menurut ajaran Buddha,alam semesta dibagi menjadi tiga unsur atau dhatu dalam bahasa Sanskerta.
    Ternyata fungsi candi Borobudur tidak jauh beda dengan fungsi candi pada umumnya loh,yaitu:
1.Tempat menyimpan relik atau disebut Dhatugarba.Relik tersebut antara lain,benda suci,pakaian,tulang atau abu dari Buddha,arwah para biksu yang tersohor atau terkemuka.
2.Tempat sembahyang atau beribadat bagi umat Buddha.
3.Merupakan lambang suci bagi umat Buddha,cermin nilai-nilai tertinggi agama Buddha dan mengandung rasa rendah hati disadari penciptanya sedalam-dalamnya.
4.Tanda peringatan dan penghormatan sang Buddha.
   Candi Borobudur terkenal dengan Pradaksina nih.Pradaksina yaitu tata cara bagi peziarah yang akan menuju ke tingkat tertinggi (Arupadhatu) di candi Borobudur.Pradaksina yakni berjalan keliling mengikuti candi sesuai arah jarum jam,sebagai upacara penghormatan dengan senantiasa menyebelahkanankan pusat candi.Seluruh relief cerita yang memenuhi permukaan dinding harus di baca dari kanan ke kiri.Cerita yang dipahatkan pada sisi dalam pagar langkan dari kiri ke kanan.Pembacaan cerita relief selalu dimulai dan berakhir pada gerbang sisi Timur ditiap tingkat.Dimulai disebelah kiri,berakhir disebelah kanan pintu gerbang tersebut.Karena itu,tangga sebelah Timur,tangga naik yang sesungguhnya atau yang utama untuk ke puncak bangunan.Dengan kata lain,candi Borobudur menghadap ke Timur walaupun sisi-sisi lainnya sama dan serupa,Utara,Barat dan Selatan.(Soekmono,1981).
    Menurut sejarah pendiri dan waktu didirikan,saat sekarang belum pernah ditemukan sumber tertulis yang menyebutkan candi Borobudur di bangun.Hingga tidak bisa ditentukan usianya secara pasti.Berhubung hingga kini belum pernah dijumpai sumber yang tertulis yang menyebutkan dengan pasti siapa yang membangun serta apa kegunaan candi Borobudur.Dibagian kaki candi Borobudur yang tertutup,Karmawibhangga terdapat tulisan singkat berbahasa Sanskerta,menggunakan huruf Kawi.Yakni,jenis aksara yang lazim digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9.Membandingkan  bentuk huruf tersebut dengan prasasti bertarikh yang ada di Indonesia maka sarjana berpendapat,Borobudur di bangun sekitar tahun 800 M.
   Kurun waktu ini sesuai dengan kurun antara 760 dan 830 M.Ketika abad itu di Jawa Tengah berkuasa raja-raja dari wangsa Syailendra yang menganut agama Buddha Mahayana.Ketika itu,dipengaruhi Kemaharajaan Sriwijaya.Sehingga bisa dikatakan Borobudur bersifat agama Buddha Mahayana itu ada kaitannya dengan wangsa Syailendra.(Drs.Soedirman,Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia,1980,hal 1).
Pembangunan Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75 tahun dan dirampungkan ketika pemerintahan Samaratungga,tahun 825.
   Walaupun wangsa Syailendra menganut Buddha aliran Mahayana yang taat,tetap ada kesimpangsiuran fakta tentang agama ini.Apakah raja yang bertahta di Jawa saat itu beragama Hindu atau Buddha.Karena adanya temuan prasasti Sojomerto,menunjukkan jika mereka awalnya mungkin beragama Hindu Siwa.Pada kurun waktu itulah di bangun berbagai candi Hindu dan Buddha di dataran Kedu.Menurut prasasti Canggal,tahun 732 M,raja beragama Siwa Sanjaya,memerintahkan pembangunan bangunan suci Shiwalingga.Yang di bangun di perbukitan gunung Wukir.Letaknya hanya 10 km (6,2 mil) sebelah Timur dari Borobudur.Candi Borobudur di bangun dengan kurun waktu hampir bersamaan dengan candi-candi di dataran Prambanan.Walaupun demikian Borobudur diperkirakan telah rampung sekitar 825 M.Dua puluh lima tahun lebih awal sebelum dimulainya,pembangunan candi Siwa,sekitar 850 M.
  Pembangunan candi-candi Buddha,khususnya Borobudur,dimungkinkan masa itu karena pewaris Sanjaya,Rakai Panangkaran memberi izin umat Buddha membangun candi.Bahkan untuk menunjukkan penghormatannya,Panangkaran menganugerahkan desa Kalasan kepada sangha (komunitas Buddha) untuk pemeliharaan dan pembiayaan candi Kalasan.Candi Kalasan di bangun untuk memuliakan Bodhisattwadewi Tara.Seperti dinyatakan dalam prasasti Kalasan berangka tahun 778 Masehi.Petunjuk ini dipahami para arkeolog bahwa pada masyarakat Jawa kuno,agama tidak pernah menjadi masalah yang bisa menuai konflik.Dicontohkan raja penganut agama Hindu dapat menyokong dan mendanai pembangunan candi Buddha.Begitu juga sebaliknya.Namun diduga adanya persaingan antara dua wangsa kerajaan pada masa itu.Yaitu wangsa Syailendra yang menganut Buddha dan wangsa Sanjaya,memuja Siwa.Lalu wangsa Sanjaya menang pada pertempuran ditahun 856 di perbukitan Ratu Boko.
   Hingga kini,secara pasti belum diketahui kapan candi Borobudur didirikan.Juga siapa pendirinya.Menurut Prof.Dr.Soekmono dalam bukunya "Candi Borobudur a Monument of Mainkind  (UNESCO 1976),menyatakan bahwa tulisan singkat yang dipahatkan diatas pigura-pigura relief kaki candi (Karmawibhangga) mewujudkan suatu garis huruf yang bisa ditemukan pada berbagai prasasti dari akhir abad 8 sampai awal abad 9.Dimana di abad tersebut,di Jawa Tengah bertahta raja-raja dari wangsa dinasti Syailendra.Yang menganut agama Buddha Mahayana.
  Salah satu prasasti berasal dari abad 9.Diteliti oleh Prof.Dr.J.G.Casparis mengungkapkan silsilah tiga wangsa Syailendra,berturut-turut memegang pemerintahan,yakni raja Indra.Putranya Samaratungga lalu putri Samaratungga,Pramodawardhani.Ketika raja Samaratungga berkuasa,mulailah di bangun candi,bernama:Bhumi Sam-Bharabudhara.Yang ditafsirkan sebagai bukit peningkatan kebajikan.Setelah melewati sepuluh tingkat Bodhisattwa.Agaknya ada penyesuaian dari bahasa Jawa,Bhara Budhara pun berubah menjadi Borobudur.
  Tokoh Jacques Dumarcay,arsitek Prancis memprediksi jika candi Borobudur berdiri pada zaman keemasan  dinasti Syailendra yakni tahun 750-850 M.Kemampuan luar biasa disebabkan didirikannya candi Borobudur pun berhasil menjalankan kekaisaran Khmer di Kamboja.Dimana kala itu merupakan kerajaan besar.Setelah menjalankan kerajaan Khmer,putra mahkota di bawa ke Indonesia (Jawa).Ketika cukup dewasa dipulangkan ke Kamboja.Tahun 802,menjadi raja bergelar Jayawarman II.Para pedagang Arab berpendapat jika keberhasilan itu luar biasa mengingat ibukota kekaisaran Khmer terletak di dataran,jauh dari garis pantai.Hingga untuk menaklukkannya harus melalui sungai dan danau Tonle Sap sepanjang 500 km (A Guide to,Angkor,Down F Rooney,1994:25)
   Lebih lanjut Dumarcay merinci jika candi Borobudur didirikan dalam 5 tahap.Dengan perkiraan sebagai berikut:
Tahap   I + tahun 775
Tahap  II + tahun 790 seiring  dengan Kalasan II,Lumbung I,Sojiwan I
Tahap  III + tahun 810 seiring dengan Kalasan III,Sewa III,Lumbung III dan Sojiwan II
Tahap IV+tahun 835 seiring dengan Gedong Songo grup,Sambi Sari,Badut I,Kuning,Banon,Sari dan Plaosan.(Sumber:The Temple of Java;Jacques Dumarcay,1989:27).
Ketika selesai di bangun selama 150 tahun,Borobudur merupakan pusat ziarah megah bagi penganut Buddha.Sekitar tahun 930 M,kerajaan Mataram runtuh.Akibatnya pusat kekuasaan dan kebudayaan berpindah ke Jawa Timur.Borobudur pun terlupakan.(Yasir Marjuki & Toeti Herati,1989).
  Para arkeolog menduga jika permulaan rancangan Borobudur berupa stupa tunggal yang sangat besar,memahkotai puncaknya.Diperkirakan massa stupa raksasa yang luar biasa besar dan berat ini membahayakan tubuh dan kaki candi.Sehingga perancang Borobudur memutuskan membongkar stupa raksasa ini.Diganti menjadi tiga barisan stupa kecil dan stupa induk seperti sekarang.O iya,aku akan tuliskan juga bagaimana tahapan didirikannya Borobudur ini.
   Tahap pertama:
Kapan Borobudur didirikan tidak diketahui pasti.Diperkirakan kurun waktu 750 dan 850 M Borobudur di bangun diatas bukit alami.Bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas.Sesungguhnya Borobudur tidak seluruhnya terbuat dari batu andesit.Bagian bukit tanah dipadatkan lalu di tutup struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang membungkus bukit tanah.Sisa bagian bukit di tutup struktur batu lapis demi lapis.Awalnya di bangun dengan tata susun bertingkat.Sepertinya di rancang bagai piramida berundak kemudian di ubah.Hal ini dibuktikan adanya tata susun yang di bongkar.Di bangun tiga undakan pertama,menutup struktur piramida berundak.
  Tahap kedua:
Penambahan dua undakan persegi.Pagar langkan dan satu undak melingkar yang diatasnya langsung di bangun stupa tunggal sangat besar.
  Tahap ketiga:
Terjadi perubahan ruang bangun.Undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar di bongkar dan diganti tiga undak lingkaran.Stupa-stupa kecil di bangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak ini.Dengan satu stupa induk besar ditengahnya.Lalu pondasi diperlebar,di bangun kaki tambahan,membungkus kaki asli sekaligus menutup relief Karmawibhangga.Para arkeolog menduga,mulanya di rancang berupa stupa tunggal besar,memahkotai batur-batur teras bujur sangkar.Namun stupa besar tersebut sangat berat sehingga mendorong struktur bangunan condong bergeser keluar.Perlu diingat jika inti Borobudur hanyalah bukit tanah hingga tekanan bagian atas akan disebarkan ke sisi luar bagian bawahnya.Mengakibatkan Borobudur terancam longsor kemudian runtuh.Karena itulah untuk membongkar stupa induk tunggal besar,menggantikannya teras-teras melingkar,dihiasi deretan stupa kecil berterawang.Hanya satu stupa induk.Untuk menopang dinding candi tidak longsor,ditambahkan struktur kaki tambahan,membungkus kaki asli.Struktur tersebut sebagai penguat,berfungsi bagaikan ikat pinggang.Mengikat tubuh candi tidak ambruk dan runtuh keluar.Sekaligus menyembunyikan relief Karmawibhangga dibagian Kamadhatu.
  Tahap keempat:
Ada perubahan kecil seperti penyempurnaan relief.Penambahan pagar langkan terluar.Perubahan tangga dan pelengkung atas gawang pintu.Serta pelebaran ujung kaki.Meletusnya gunung Merapi diduga penyebab utama ditelantarkannya Borobudur.Borobudur tersembunyi,terabaikan berabad-abad.Terkubur di bawah lapisan tanah,debu vulkanik.Ditumbuhi pohon,semak belukar hingga saat itu Borobudur menyerupai bukit.Begitupun alasan pastinya sebab mengapa Borobudur ditinggalkan sampai kini belum diketahui.Khususnya lagi tidak diketahui pasti mulai kapan bangunan suci tersebut tidak lagi menjadi pusat ziarah umat Buddha.Kurun waktu 928 dan 1006,Raja Mpu Sindok memindahkan ibukota kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur.
   Soekmono (1976) berpendapat,candi ini mulai ditinggalkan sejak penduduk disekitar,beralih keyakinan Islam di abad ke-15.Secara ilmiah diduga setelah situs ini tidak terurus,ditutupi semak belukar tempat ini pernah menjadi sarang penyakit seperti demam berdarah atau malaria.Pernah terjadi masa penemuan kembali candi Borobudur ini loh.Walau sayangnya sih kebanyakan fakta akuratnya berasal dari ahli luar Indonesia.Hmm...setelah Borobudur dibersihkan dari tanaman yang tumbuh ditubuhnya,bendera Belanda kelihatan di stupa utama candi.Lalu teras tertinggi setelah restorasi Van Erp.Stupa utama mempunyai menara dengan chattra (payung) susun tiga.Usai perang Inggris-Belanda terjadi gejolak memperebutkan pulau Jawa,Jawa dibawah pemerintahan Britania (Inggris) pada tahun 1811-1816.Thomas Stamford Raffles ternyata berminat terhadap sejarah Jawa.Ia mengumpulkan artefak-artefak antik kesenian Jawa kuno dan membuat catatan mengenai sejarah serta kebudayaan Jawa.Kemudian dikumpulkannya dari pertemuannya dengan rakyat setempat dalam perjalanannya keliling Jawa.
   Ketika kunjungan inspeksinya ke Semarang tahun 1814,ia dikabari tentang adanya monumen besar,jauh didalam hutan.Didekat desa Bumisegoro.Disebabkan berhalangan pun tugasnya sebagai gubernur jenderal,ia tidak bisa pergi sendirian mencari bangunan itu.Ia mengutus H.C.Cornelius,insinyur Belanda untuk menyelidiki keberadaan candi tersebut.Selama dua bulan,Cornelius beserta 200 orang menebang pohonan,semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur.Membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi ini.Adanya ancaman longsor,ia tidak bisa menggali,membersihkan semua lorong.Ia melaporkan penemuannya kepada Raffles.Termasuk menyerahkan berbagai sketsa candi Borobudur.Walaupun penemuan tersebut hanya menyebutkan beberapa kalimat,Raffles dianggap berjasa atas penemuan kembali candi ini.Sekaligus menarik perhatian dunia akan keberadaannya yang pernah hilang.C.L.Hartmann,seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda di Keresidenan Kedu,melanjutkan kerja Cornelius.Pada 1835,akhirnya seluruh bagian bangunan tergali dan terlihat.Ia tidak menulis laporan atas kegiatannya secara khusus.Beredar kabar,ia telah menemukan arca Buddha besar di stupa utama.Pada 1842,Hartmann menyelidiki stupa utama walaupun yang ia temukan masih merupakan misteri karena bagian dalam stupa kosong.
  Pemerintah Hindia Belanda menugaskan F.C.Wilsen,insinyur pejabat Belanda dibidang teknik.Ia mempelajari candi itu,menggambar ratusan sketsa relief.J.F.G Brumund juga ditunjuk melakukan penelitian lebih terperinci dari bangunan tersebut.Yang dirampungkannya tahun 1859.Pemerintah berencana menerbitkan artikel berdasarkan penelitian Brumund,dilengkapi sketsa-sketsa Wilsen.Namun Brumund menolak bekerja sama.Pemerintah Hindia Belanda lalu menugaskan ilmuwan lain,C.Leemans,mengkompilasi  monografi berdasarkan sumber dari Brumund dan Wilsen.Tahun 1873,monograf pertama dan penelitian lebih detail akan Borobudur diterbitkan.Setahun kemudian dilanjutkan edisi terjemahannya dalam bahasa Perancis.Foto pertama candi ini di ambil oleh ahli Belanda,Isidore van Kinsbergen,tahun 1873.Tahun 1885,Yzerman melakukan penyelidikan.Ia menemukan dibelakang batur kaki candi ada lagi kaki candi lain.Dihiasi pahatan-pahatan relief.Hal itu dikaitkan pula dari penggambaran teks Karmawibhangga.Yaitu suatu teks Buddhis,melukiskan hal-hal baik,buruk.Masalah hukum sebab dan akibat bagi perbuatan manusia.Tahun 1890-1891,bagian relief itu di buka seluruhnya,lalu di foto sebagai dokumentasi.Setelah itu di tutup kembali.Penghargaan bagi situs ini tumbuh perlahan.Dengan waktu cukup lama,Borobudur menjadi sumber cendramata dan pendapatan bagi pencuri.Penjarah candi maupun kolektor pemburu artefak.Kepala arca Buddha,bagian terbanyak di curi.Karena mencuri seluruh arca Buddha terlalu besar dan berat,arca sengaja dijungkirkan.Dijatuhkan pencuri agar kepalanya terpenggal.Oleh sebab itu kini di Borobudur banyak ditemukan arca Buddha tanpa kepala.Kepala Buddha Borobudur sudah lama menjadi incaran kolektor benda antik dan museum-museum diseluruh dunia.Ck..ck..ck sangat disayangkan sekali  ya.Kelakuan mereka itu!
   Tindakan penjarahan situs bersejarah ini bahkan direstui pemerintah kolonial.Tahun 1896,raja Thailand,Chulalongkorn ketika mengunjungi Jawa di Hindia Belanda,kini Indonesia menyatakan minatnya memiliki beberapa bagian dari Borobudur.Pemerintah Hindia Belandaa mengizinkan dan menghadiahkan delapan gerobak penuh arca maupun bagian bangunan Borobudur.Artefak yang di boyong ke Thailand yaitu,5 arca Buddha bersama 30 batu berelief,2 patung Singa,beberapa batu berbentuk Kala.Tangga dan gerbang.Arca penjaga dwarapala,pernah berdiri di bukit Dagi,terletak beberapa ratus meter di Barat Laut Borobudur.Beberapa artefak ini,arca Singa dan dwarapala kini dipamerkan di Museum Nasional di Bangkok.Pemugaran Borobudur juga pernah dilakukan loh.Seiring pesona Borobudur kerap menarik perhatian.Apalagi dengan ditemukannya kaki tersembunyi oleh Yzerman,Ketua Masyarakat Arkeologi di Yogyakarta.Penemuan tersebut mendorong Pemerintah Hindia Belanda,mengambil langkah menjaga kelestarian situs ini.Seperti Brandes,sejarawan seni,Theodoor van Erp insinyur juga anggota tentara Belanda,Van de Kamer insinyur ahli konstruksi bangunan dari departemen pekerjaan umum.
  Pada 1902,komisi ini mengajukan proposal tiga langkah rencana pelestarian Borobudur kepada pemerintah.Pertama,budaya yang mendesak harus segera diatasi,mengatur kembali sudut-sudut bangunan,memindahkan batu yang membahayakan batu lain disebelahnya,memperkuat pagar langkan pertama,memugar beberapa relung,gerbang,stupa dan stupa utama.Kedua,memagari halaman candi,memelihara dan memperbaiki sistem drainase dengan memperbaiki lantai dan pancuran.Ketiga,semua batuan lepas dan longgar harus dipindahkan,situs ini dibersihkan hingga pagar langkan pertama,batu yang rusak dipindahkan dan stupa utama di pugar.Total biaya diperlukan ketika itu ditaksir sekitar 48.800 gulden.
   Pemugaran dilakukan pada kurun waktu 1907-1911.Menggunakan prinsip anastilosis,yaitu istilah arkeologi untuk teknik rekonstruksi dimana bangunan hancur atau monumen dipulihkan menggunakan unsur-unsur arsitektur asli untuk tingkat terbesar mungkin.Dipimpin Theodoor van Erp,tujuh bulan pertama dihabiskan menggali tanah disekitar situs untuk menemukan kembali kepala Buddha yang hilang dan panel batu.Van Erp membongkar lalu membangun kembali tiga teras melingkar dan stupa dibagian puncak.Dalam prosesnya van Erp menemukan banyak hal dapat diperbaiki.Ia mengajukan proposal lain,disetujui dengan anggaran tambahan sebesar 34.600 gulden.Van Erp melakukan rekonstruksilebih lanjut.Bahkan ia dengan teliti merekonstruksi chattra yakni payung batu susun tiga memahkotai puncak Borobudur.
   Borobudur pun pulih seperti masa kejayaannya.Namun rekonstruksi chattra,menggunakan sedikit batu asli dan rekaan kira-kira.Disebabkan tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya,van Erp membongkar sendiri bagian chattra.Kini mastaka atau Kemuncak Borobudur chattra susun tiga tersusun di Museum Karmawibhangga Borobudur.Karena anggaran terbatas,pemugaran ini hanya memusatkan perhatian untuk membersihkan patung dan batu.Van Erp tidak memecahkan drainase dan tata air.Dalam kurun waktu 15 tahun,dinding galeri miring dan relief menunjukkan retakan dan kerusakan.Van Erp menggunakan beton,menyebabkan terbentuknya kristal garam alkali dan kalsium hidroksida,menyebar keseluruh bagian bangunan dan merusak batu candi.Hal ini menimbulkan masalah sehingga diperlukan renovasi lebih lanjut.Karena keadaan Borobudur kian memburuk,pada tahun 1900 dibentuklah suatu panitia khusus,diketuai Dr.J.LA.Brandes.Sangat disayangkan Dr.J.L.A Brandes meninggal dunia tahun 1905.Namun laporan besama yang disusunnya tahun 1902 menghasilkan rancangan pemugaran.Pekerjaan ini berlangsung selama 4 tahun hingga tahun 1911 dengan biaya sekitar 100.000 gulden,sepersepuluhnya digunakan untuk pemotretan.
  Kegiatan van Erp juga berkenaan dengan pembuatan canggal guna mengarahkan aliran air.Pada tingkat Rupadhatu,lantai yang melesak diratakan dengan menutup bagian melesak dengan campuran pasir dan semen.Sehingga air hujan mengalir melalui dwarajala atau gargoyle.Gargoyle merupakan talang berbentuk kecil,meningkatkan kecepatan air yang melaluinya,sementara tekanannya menurun.Batu-batu runtuh dikembalikan,beberapa bagian miring dan membahayakan diberi penguat.Ditingkat Rupadhatu,72 stupa terus di bongkar,di susun kembali setelah dasarnya diratakan.Demikian juga stupa induknya.
  Tahun 1926,diadakan pengamatan.Diketahui adanya pengrusakan sengaja dilakukan wisatawan asing,rupanya ingin memiliki tanda mata dari Borobudur.Lalu tahun 1929,dibentuklah panitia khusus mengadakan penelitian terhadap batu dan relief-reliefnya.Penelitian panitia menyimpulkan ada 3 macam kerusakan,masing-masing disebabkan:
1.Korosi,disebabkan pengaruh iklim
2.Kerja mekanis,disebabkan tangan manusia atau kekuatan lain yang datang dari luar.
3.Kekuatan tekanan,kerusakan karena tertekan atau tekanan batu-batunya berupa retak-retak bahkan pecah.
Usaha penyelamatan berikutnya dilakukan tahun 1963 oleh pemerintah Republik Indonesia dengan menyediakan dana cukup besar.Tetapi usaha ini terhenti dengan adanya pemberontakan G-30-S/PKI.Pada akhir 1960-an,Pemerintah Indonesia telah pula mengajukan kepada masyarakat internasional untuk pemugaran besar-besaran demi melindungi situs ini.
 

















































































































































































































































































+