Sabtu, 20 April 2013

Citra Karya Guratan Prambanan

          

    21 Juni 2012.Jiwa ini menikmati liburan kenaikan sekolah,menyambangi pesona salah satu candi yang tersohor di nusantara.Bahkan gaungnya melintasi dunia.Salah satu candi termegah di Asia Tenggara,menjadi magnet pesona kalangan kunjungan wisatawan mancanegara.Yakni candi Prambanan.Pendar sang surya mulai beranjak,lumayan panas kala raga melintasi kawasan Prambanan.Limit Zuhur menyapa.Setelah beres urusan membayar tiket,Rp.30.000 aku pun melenggang masuk.O iya,kali ini aku menggunakan ojek.Mas Edi nama pemilik motor yang bersedia mengantar dan menunggu aku ke tempat tujuan.
   Cukup jauh juga kaki melangkah ke lokasi berdirinya Prambanan.Tetapi terhibur ketika mata memandang hamparan hijau disekitarnya.Dengan padanan alunan khas Gamelan yang menggema.Walau aku aku tak tahu  pasti darimana asal arah bunyian itu.Prambanan,dikenal juga dengan nama candi Roro Jonggrang (Rara Jonggrang;Loro Jonggrang;Lara Jonggrang).Lokasinya berada di perbatasan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan provinsi Jawa Tengah,+ 17 km ke arah Timur dari kota Yogyakarta atau sekitar 53 km sebelah Barat Solo.Kompleks Prambanan termasuk ke dalam 2 wilayah yakni kompleks bagian Barat,yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta dan bagian Timur,daerah provinsi Jawa Tengah.Jadi percandian Prambanan berdiri disebelah Timur sungai Opak,+ 200 m sebelah Utara,Jl.Raya Yogya-Solo.Desa Prambanan atau desa Bokoharjo,kecamatan Prambanan,kabupaten Sleman.Letak candi ini,di Pulau Jawa + 20 km Timur Yogyakarta,40 km Barat Surakarta dan 120 km Selatan Semarang.Dimana daerahnya di bagi antara Sleman dan Klaten.
  Gugusan candi ini dinamakan Prambanan disebabkan letaknya di area wilayah Prambanan.Sedangkan nama Roro Jonggrang identik dengan legenda seorang gadis yang jonggrang atau jangkung putri Prabu Boko.Prambanan merupakan situs warisan dunia UNESCO,diberikan UNESCO pada tahun 1991.Candi Hindu terbesar di Indonesia.Candi Siwa,candi utama,memiliki ketinggian mencapai 47 m.Menjulang ditengah kompleks kumpulan candi yang lebih kecil.
  Candi Prambanan,gugusan candi Hindu,di bangun abad IX,di Jawa Kuno,oleh raja-raja dinasti Sanjaya.Ditemukannya aksara nama Pikatan dari candi ini,timbullah pendapat jika candi ini di bangun oleh Rakai Pikatan.Beliau memiliki seorang permaisuri bernama Pramodawardhani.Pramodawardhani seorang putri dari Samaratungga,pendiri candi Borobudur.Berdasarkan prasasti berangka 56 M prasasti Siwargrha atau Siwagrha.Penyelesaian candi ini kemudian dilanjutkan dan diperluas oleh raja atau Rakai Balitung Maha Sambu,sebagai perwujudan politik,menegakkan kedudukannya sebagai raja yang besar.
   Bangunan suci ini,didirikan untuk memuliakan dewa Siwa (Sanskerta;Shiva-grha yang berarti : Ranah Siwa) atau Siwalaya (Sanskerta : shiva-laya berarti Ranah Siwa atau Alam Siwa).Pada prasasti ini dituliskan ketika pembangunan candi Siwargrha sedang berlangsung,dilakukan juga pekerjaan umum,yaitu perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai didekat candi ini.Sungai yang dimaksud,sungai Opak,mengalir dari Utara ke Selatan sepanjang sisi Barat kompleks Prambanan.Sejarawan menduga,aslinya aliran sungai ini berbelok,melengkung ke arah Timur,dianggap terlalu dekat ke candi sehingga erosi sungai bisa membahayakan konstruksi candi.Proyek tata air ini dilakukan dengan membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai dengan poros Utara-Selatan,sepanjang dinding Barat diluar candi.Bekas aliran sungai asli lalu ditimbun guna memberikan tempat lebih luas bagi pembangunan deretan candi Perwara (candi Pengawal atau candi Pendamping).
    Adanya pembangunan candi ini juga menandingi candi Buddha Borobudur dan candi Sewu,berada tidak jauh dari Prambanan.Menurut para sejarawan lama menduga,pembangunan candi Hindu ini,memberi tanda keluarga Sanjaya akan kembali berkuasa di Jawa.Fakta tersebut berdasarkan teori wangsa kembar,berlainan kepercayaan yang unjuk persaingan.Yakni wangsa Sanjaya,menganut Hindu dan wangsa Syailendra,Buddha.Dengan dibangunnya candi ini,menandai Hinduisme aliran Siwa kembali memperoleh dukungan keluarga kerajaan.Sedangkan sebelumnya wangsa Syailendra cenderung lebih memandang Buddha aliran Mahayana.Hal ini menandai,kerajaan Medang beralih pusat dukungan keagamaannya.Dari Buddha Mahayana ke pemujaan Siwa.
   Adanya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah ini.Belum lagi terjadinya gempa bumi serta beberapa kali meletusnya gunung Merapi.Mengakibatkan candi Prambanan runtuh,tinggal puing-puing batu,berserakan.Pada 27 Mei 2006,gempa bumi,berkekuatan 5,9 Skala Richter.Sementara United States Geological Survey,melaporkan kekuatan gempa 6,2 Skala Richter.Telah menghancurkan wilayah Bantul dan sekitarnya.Gempa tersebut mengakibatkan kerusakan fatal pada banyak bangunan juga kematian warganya.Gempa ini berpusat pada patahan tektonik Opak.Patahannya sesuai arah lembah sungai Opak,didekat Prambanan.
   Diantara bangunan yang rusak hebat ialah kompleks candi Prambanan,terutama candi Brahma.Pecahan batu besar,serta panil-panil ukiran,kemuncak wajra berjatuhan dan berserakan.Gugusan candi ini pernah di tutup dari kunjungan wisatawan hingga kerusakan dan bahaya keruntuhan bisa di prediksi.Balai arkeologi Yogyakarta mengatakan,diperlukan waktu berbulan-bulan agar diketahui sejauh mana kerusakan akibat gempa tersebut.Beberapa minggu kemudian,tahun 2006,situs ini di buka kembali untuk kunjungan wisata.Tahun 2008,tercatat sejumlah 856.029 wisatawan Indonesia dan 114.951 wisatawan mancanegara mengunjungi Prambanan.6 Januari 2009,pemugaran candi Nandi selesai.Tahun 2009,ruang dalam candi utama di tutup dari kunjungan wisatawan dengan alasan keamanan.
  Warga Jawa,disekitar candi telah mengetahui keberadaan candi ini.Namun mereka tidak paham latar belakang sejarah sebenarnya.Siapakah raja dan kerajaan apa telah mendirikan bangunan ini.Sebagai hasil imajinasi,penduduk setempat menciptakan dongeng lokal untuk menjelaskan asal mula keberadaan candi-candi ini.Tak luput pula kisah fantastis tentang raja raksasa,ribuan candi yang di bangun makhluk halus,jin,dedemit cukup dengan waktu semalam serta putri cantik yang di kutuk menjadi arca.Legenda inilah yang melekat pada candi Prambanan dikenal dengan kisah Rara Jonggrang (Roro Jonggrang/Loro Jonggrang).
   O ya,di tahun 1733,candi ini ditemukan oleh CA.Lons berkebangsaan Belanda.Candi ini menjadi perhatian dunia ketika masa pendudukan Britania atas Jawa.Kemudian Colin Mackenzie,seorang surveyor,bawahan Sir Thomas Stamford Raffles,menemukan candi ini.Walaupun Sir Thomas,memerintahkan penyelidikan lebih lanjut,beberapa tahun lamanya runtuhan candi ini tetap terlantar.Penggalian tak serius dilakukan selama 1880-an,sayangnya malah menyuburkan praktek penjarahan ukiran batu candi.
   Lalu tahun 1855,Jan Willem Ijzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi.Beberapa saat kemudian Isaac Groneman mengadakan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut di tumpuk dengan sembarangan di sepanjang sungai Opak.Arca-arca dan relief candi di ambil warga Belanda,di bikin hiasan taman.Sedangkan warga pribumi menjadikan batu candi sebagai bahan bangunan dan pondasi rumah.
   Kemudian tahun 1918 dimulailah pemugaran.Pada tahun 1930-an barulah adanya upaya pemugaran yang serius.Tahun 1902-1903,Theodoor van Erp,memelihara bagian yang rawan runtuh.Tahun 1918-1926,dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di pimpin P.J.Perquin dengan cara lebih sistematis sesuai kaidah arkeologi.Tahun 1926,dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya,tahun 1930.Tahun 1931,digantikan oleh Ir.V.R.van Romondt hingga tahun 1942.Kemudian kepemimpinan renovasi itu diserahkan kepada putra Indonesia,berlanjut hingga tahun 1993.
  Usaha perbaikan dan pemugaran berlangsung tiada henti.Pemugaran candi Siwa,yakni candi utama kompleks ini dirampungkan tahun 1953.Pada 20 Desember 1953 diresmikan presiden pertama Republik Indonesia,Ir.Soekarno.Bagian candi ini banyak yang di renovasi,diganti batu baru.Akibat batu-batu asli sudah banyak di curi atau di pakai ulang di tempat lain.Sebuah candi akan di renovasi jika minimal 75 % batu asli masih ada.Karena itu,candi-candi kecil,tidak di bangun ulang,tinggal pondasinya saja.Jikapun ada pemugaran yang dilanjutkan,yakni candi Brahma dan candi Wisnu.Candi Brahma di pugar mulai tahun 1977.Diresmikan 23 Maret 1987.Candi Wisnu mulai di pugar tahun 1982.Diresmikan presiden Soeharto,27 April 1991.
  Awal tahun 1990-an disebabkan pasar dan kampung yang merebak liar disekitar candi,pemerintah memindahkan kawasan itu.Menggusur lokasi perkampungan juga sawah di area tersebut.Lalu memugarnya menjadi Taman Purbakala.Taman ini meliputi wilayah luas di tepi jalan raya Yogyakarta-Solo,disisi Selatannya.Termasuk semua kompleks candi Prambanan.Diantaranya seperti candi Lumbung,Bubrah dan candi Sewu disebelah Utara.Tahun 1992,pemerintah Indonesia,perusahaan milik negara,Persero PT Taman Wisata candi Borobudur,Prambanan dan Ratu Boko,bertugas mengelola Taman Wisata Purbakala di Borobudur,Prambanan,Ratu Boko serta areal sekitarnya. 
  Sahabat,tepat diseberang sungai Opak di bangun kompleks panggung dan gedung pertunjukkan Trimurti.Secara rutin mengadakan pertunjukan sendratari Ramayana.Panggung terbuka Trimurti tepat berada diseberang candi di tepi Barat sungai Opak.Berlatar candi Prambanan,di sorot cahaya lampu.Panggung terbuka ini digunakan kala musim kemarau.Jika musim hujan,pertunjukan diselenggarakan di panggung tertutup.Tari Jawa Wayang Orang Ramayana ini merupakan tradisi adiluhung keraton Jawa,telah berusia ratusan tahun.Biasanya diadakan di keraton dan mulai dipertunjukkan di Prambanan kala bulan purnama sejak tahun 1960-an.Bermula dari inilah Prambanan menjadi daya tarik wisata budaya dan purbakala utama di Indonesia.
    Tahun 1990-an usai pemugaran besar-besaran.Prambanan pun kembali menjadi pusat keagamaan Hindu di Jawa.Kebangkitan kembali nilai Prambanan disebabkan masih terdapat cukup banyak masyarakat penganut Hindu.Baik pendatang dari Bali maupun warga Jawa yang menganut Hindu khususnya yang bermukim di Yogyakarta,Klaten dan sekitarnya.Tiap tahun masyarakat Hindu dari provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta berkumpul di candi Prambanan.Untuk mengadakan upacara hari Galungan,Tawur Kesanga dan Nyepi.
   Okelah.Sekarang aku menuliskan disini bagaimana deskripsi  bangunan Prambanan.Kompleks gugusan Prambanan terdiri,latar bawah,tengah dan atas (latar pusat),semakin ke arah dalam makin tinggi letaknya.Berturut-turut luasnya,390 meter persegi,222 meter persegi dan 110 meter persegi.Latar bawah tidak berisi apa pun.Didalam latar tengah terdapat reruntuhan candi-candi Perwara.
  Apabila seluruhnya telah selesai di pugar,maka akan ada 224 buah candi.Ukirannya semua sama.Luas dasar 6 meter persegi dan tingginya 14 meter.Latar pusat,latar terpenting diatasnya,berdiri 16 buah candi besar dan kecil.Candi-candi utama terdiri atas 2 deret,saling berhadapan.Deret pertama,candi Siwa,candi Wisnu dan candi Brahma.Deret kedua ,candi Nandi,candi Angsa dan candi Garuda.Pada ujung-ujung lorong yang memisahkan kedua deretan candi tersebut terdapat candi Apit.Delapan candi lainnya lebih kecil.Empat diantaranya candi Kelir dan empat candi lainnya disebut candi Sudut.Jadi,keseluruhan candi terdiri 240 candi
    Pintu masuk ke kompleks bangunan ini,terdapat di keempat arah penjuru mata angin.Namun arah hadap bangunan ini,ke arah Timur,maka pintu masuk utama candi,gerbang Timur.Kompleks candi Prambanan terdiri:
1.Tiga candi Trimurti,yakni candi Siwa,Wisnu dan Brahma
2.Tiga candi Wahana,yakni candi Nandi,Garuda dan Angsa
3.Dua candi Apit,terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana disisi
   Utara dan Selatan
4.Empat candi Kelir,terletak di empat penjuru mata angin tepat dibalik pintu masuk
   halaman dalam atau zona inti
5.Empat candi Patok,terletak di empat sudut halaman dalam atau zona inti
6.Dua ratus dua puluh empat candi Perwara,tersusun dalam empat barisan konsentris dengan
   jumlah candi barisan terdalam hingga terluar 44,52,60 dan 68
Jadi,total ada 240 candi di kompleks Prambanan.

    Di kompleks candi Prambanan,aslinya terdapat 240 candi besar dan kecil.Namun sekarang cuma tersisa 18 candi,yakni 8 candi utama,8 candi kecil di zona inti dan 2 candi Perwara.Candi Perwara,memang belum banyak di pugar.Dari 224 candi Perwara,2 sudah di pugar.Selainnya tumpukan batu berserakan.Kompleks candi Prambanan terdiri 3 zona,pertama yaitu zona luar;kedua zona tengah,terdiri dari ratusan candi;ketiga yaitu zona dalam,zona tersuci,tempat 8 candi utama dan 8 kuil kecil.
   Berdasarkan lahan bujur sangkar penampang denah kompleks candi Prambanan terdiri dari tiga bagian atau zona.Masing-masing halaman zona ini dibatasi tembok batu andesit.Zona terluar,ditandai pagar bujur sangkar,masing-masing sisinya sepanjang 390 m dengan orientasi Timur Laut-Barat Daya.Kecuali gerbang Selatan,masih tersisa bagian gerbang lain dan dinding candi ini sudah banyak yang hilang.Fungsi dari halaman luar ini secara pasti belum diketahui.Kemungkinan lahan taman suci atau kompleks asrama Brahmana dan murid-muridnya.Mungkin dulu bangunan yang berdiri di halaman terluar ini terbuat dari bahan kayu,sehingga sudaj lapuk,musnah tidak tersisa.
   Candi Prambanan,salah satu candi Hindu terbesar di Asia Tenggara selain Angkor Wat.Tiga candi utama disebut Trimurti,dipersembahkan kepada tiga dewa utama Trimurti : Siwa sang Pendeta Alam,Wisnu sang Pemelihara dan Brahma sang Pencipta.Di kompleks candi ini Siwa lebih diutamakan,lebih dimuliakan dari dewa Trimurti lainnya.Candi Siwa,bangunan utama sekaligus terbesar dan tertinggi.Tingginya menjulang 47 m.
Sekarang mari kita kenali candi-candi di kompleks Prambanan.
1.CANDI SIWA
  Candi dengan luas dasar 34 m persegi.Tinggi 47 m merupakan candi utama terbesar,tertinggi pun terpenting.Puncak mastaka atau kemuncak candi,dimahkotai modifikasi bentuk wajra,melambangkan intan atau halilintar.Bentuk wajra tersebut,merupakan versi Hindu.Sandingan dari stupa,ditemukan di kemuncak candi Buddha.Candi Siwa dikelilingi lorong galeri.Berhias relief mengisahkan tentang Ramayana.Terukir di dinding di dalam langkan.Diatas pagar langkan ini,dipagari jajaran kemuncak,juga berbentuk wajra.Jika ingin mengikuti kisah sesuai urutannya pengunjung harus masuk dari sisi Timur.Kemudian melakukan pradaksina,berputar mengelilingi candi sesuai arah jarum jam.Kisah Ramayana ini dilanjutkan ke candi Brahma.
   Dinamakan candi Siwa sebab didalamnya terdapat arca Siwa Mahadewa,yakni arca terbesar.Bangunan ini dibagi ,3 bagian secara vertikal,kaki,tubuh dan kepala/atap.Kaki candi melukiskan  "dunia bawah" tempat manusia masih diliputi hawa nafsu.Tubuh candi melukiskan "dunia tengah"  tempat manusia telah meninggalkan keduniawian.Atap menggambarkan "dunia atas" tempat para dewa.Candi Siwa berada ditengah-tengah.Terdapat lima ruangan.Satu ruangan disetiap arah mata angin dan satu garbagriha,yakni ruangan utama dan terbesar.Terletak ditengah candi.Ruangan Timur terhubung dengan ruangan utama tempat bersemayam arca Siwa Mahadewa (Perwujudan Siwa sebagai dewa tertinggi) setinggi 3 m.Arca ini memiliki laksana (atribut atau simbol).Siwa,yakni chandrakapala (tengkorak diatas bulan sabit),jatamakuta (mahkota keagungan) dan trinetra (mata ketiga) di dahi.Ada juga versi yang mengungkapkan arca ini memiliki empat lengan.Memegang atribut Siwa,yakni aksamala (tasbih),camara (rambut ekor kuda pengusir lalat) dan trisula.Arca ini mengenakan upawita (tali kasta) berbentuk Ular Naga (Kobra).Siwa digambarkan mengenakan cawat dari kulit Harimau.Dengan ukiran kepala,cakar dan ekor Harimau di pahanya.
   Gambar kosmos terlihat pada arca dewa-dewa dan makhluk-makhluk surgawi.Menggambarkan gunung Mahameru (G.Everest di India) tempat para dewa.Percandian Prambanan merupakan replika gunung itu.Terbukti dengan adanya arca-arca dewa Lokapala,terpahat pada kaki candi Siwa.Empat pintu masuk pada candi itu,sesuai keempat arah mata angin.Pintu utama,menghadap ke Timur dengan tangga masuknya yang terbesar.Di kamar kirinya berdiri 2 arca raksasa penjaga.Membawa gada yang merupakan manifestasi dari Siwa.Didalam candi terdapat 4 ruangan,menghadap keempat arah mata angin.Mengelilingi ruangan terbesar yang ada ditengah-tengah.Kamar terdepan kosong sedangkan ketiga kamar lainnya masing-masing berisi arca-arca : Siwa maha guru,Ganesha dan Durga.Dasar kaki candi dikelilingi selasar,dibatasi pagar langkan.
  Pada dinding langkan sebelah dalam,terdapat relief naratif.Mengisahkan epos Hindu,Ramayana dan Krishnayana.Dapat diikuti dengan cara atau ritual pradaksina yakni ritual mengelilingi bangunan suci dari pintu utama,searah jarum jam bagi peziarah.Kisah Ramayana diawali dari sisi Timur candi Siwa,selanjutnya ke candi Brahma.Bila kita lihat pagar langkan candi Wisnu,tampak relief naratif Krishnayana,mengisahkan kehidupan Krishna,sebagai salah satu awatara Wisnu.Relief Ramayana,mengisahkan bagaimana Shinta,istri Rama,di culik Rahwana.Panglima bangsa wanara (Kera),Hanuman,datang ke Alengka,membantu Rama mencari Shinta.Cerita ini pun ditampilkan pada sendratari Ramayana,yakni pagelaran Wayang Orang Jawa.Dipentaskan secara rutin di panggung terbuka Trimurti,setiap malam purnama.
  Corak berupa hiasan di dinding sebelah luar,akan tampak "kinari-kinari" (makhluk berjasad Burung,berkepala manusia),"katamakara" (kepala raksasa,lidahnya berwujud sepasang mitologi) serta makhluk surgawi lainnya.Atap candi bertingkat-tingkat.Susunannya begitu kompleks.Masing-masing berhias sejumlah "ratna" serta puncaknya terlihat "ratna " terbesar.
Bagaimana pulaa arca-arca yang terdapat di gugusan Prambanan ya?Hmm...sepertinya juga memiliki makna bagi pemeluknya.Oke deh.Mari kita coba mengenalinya ya.
a.Arca Siwa Maha Dewa
Dari kepercayaam Trimurti-Hindu dewa paling dihormati dewa Brahma,sebagai pencipta alam.Lalu dewa Wisnu,sebagai pemelihara dan dewa Siwa,sebagai pendeta alam.Namun di India ataupun di Indonesia,Siwa merupakan yang paling terkenal.Di Jawa,ia dianggaap tertinggi.Karenanya ada yang menghormatinya sebagai mahadewa.Arca ini memiliki tinggi 3 m.Berdiri diatas landasan batu setinggi 1 m.Diantara kaki arca dan landasanny,terbentuk batu bundar,berpola bunga Teratai.Arca ini,melukiskan raja Balitung.Tanda-tanda sebagai Siwa,yaitu tengkorak diatas bulan sabit pada mahkotanya.Mata ketiga didahinya.Bertangan empat,berselempangkan Ular.Kulit Harimau di pinggangnya dan senjata Trisula disandaran arcanya.Tangan-tangannya memegang kipas,aksamala (tasbih),tunas bunga Teratai juga benda bulat sebagai benih alam semesta.Masyarakatnya menganggap raja Balitung,penjelmaan Siwa.Arca pendharmaan sebagai anumerta beliau.Sehingga tatkala raja tersebut wafat,arwahnya dianggap bersatu kembali dengan dewa penitisnya,yakni Siwa.Arca Siwa ini berdiri diatas lapik bunga padma diatas landasan persegi berbentuk yoni.Ada sisi Utaranya terukir Ular Naga (Kobra).Tiga ruang yang lebih kecil lainnya menyimpan arca-arca berukuran kecil,berkaitan dengan Siwa.Didalam ruang Selatan terdapat resi Agastya,Ganesha putra Siwa di ruang Barat.Di ruang Utara terdapat arca Sakti atau istri Siwa,Durga Mahisasuramardini atau Mahesa Sura Mardhini,melukiskan Durga sebagai pembasmi Mahisasura.Raksasa Lembu yang menyerang swargaloka.Arca Durga ini disebut Rara Jonggrang (dara langsing).
b.Arca Siwa Maha Guru
Arca berbentuk sesosok tua berjanggut.Berdiri,perut gendut.Tangan kanannya,mencengkram tasbih,tangan kiri kendi.Bahunya ditemukan kipas.Keseluruhan itu merupakan tanda-tanda seorang pertapa.Trisula,terletak di sebelah kanan belakangnya.Mengartikan senjata khas Siwa.Arca tersebut melukiskan sosok pendeta alam yang ada di istana raja Balitung.Juga sebagai penasehat serta guru.Disebabkan jasa besarnya ketika mengenalkan agama Hindu-Siwa,ia pun dipandang salah satu aspek (bentuk) dari Siwa.
c.Arca Ganesha
Arca ini berbentuk manusia berkepala Gajah.Bertangan empat,duduk dengan perut gendut.Tangan-tangan belakangnya,menggenggam tasbih juga kampak.Tangan-tangan depannya mencengkram patahan gadingnya sendiri beserta mangkuk.Ujung belalainya dimasukkan ke dalam mangkuk itu.Mencitrakan ia tidak pernah puas meneguk ilmu pengetahuan.Ganesha,menjadi lambang kebijaksanaan,ilmu pengetahuan.Pengusir beragam kesusahan.Pada mahkotanya,tampak tengkorak pun bulan sabit.Merupakan tanda ia anak Siwa dan istrinya,Uma.Arca tersebut mengisahkan putra mahkota juga panglima perang raja Balitung.
d.Arca Durga atau Rara Jonggrang (Roro Jonggrang;Loro Jonggrang)
Arca tersebut berupa sesosok wanita bertangan delapan.Menggenggam bermacam senjata : cakra,gada,anak panah,ekor Banteng,Sankha,perisai,busur,panah serta rambut.Berkepala raksa Asura.Ia berdiri diatas Banteng Nandi dengan sikap "tribangga" (3 gaya gerak,membentuk 3 lekukan tubuh).Benteng Nandi sesungguhnya penjelmaan Asura,sedang menyamar.Durga bisa mengalahkannya lalu menginjaknya,sampai keluarlah Asura dari mulutnya kemudian di tangkapnya.Ia merupakan satu aspek dari Sakti (istri) Siwa.Berdasarkan mitologi,ia tercipta dari lidah-lidah api.Dimana lidah-lidah api tersebut keluar dari tubuh para dewa.Durga,ialah dewi kematian,sebab arca tersebut mengarah ke Utara,yakni mata angin kematian.Sesungguhnya arca tersebut begitu indah jika di lihat dari kejauhan.Seolah-olah hidup,tersenyum.Tetapi hidungnya telah rusak akibat tangan-tangan jahil.Hmm...sangat tidak beretika ya!Merusak benda sejarah.O ya,arca ini melukiskan permaisuri raja Balitung.
2.CANDI BRAHMA
   Luas dasarnya 20 m persegi dan tinggi,antara 33 dan 37 m.Didalam satu-satunya ruangan berdirilah arca Brahma.Berkepala empat dan berlengan empat.Candi ini terletak disisi Utara.Candi Brahma tentu saja juga terdapat arca Brahma.Arca tersebut sesungguhnya teramat indah jika tidak mengalami kerusakan.Salah satu tangannya menggenggam tasbih,satunya lagi memegang "kamandalu" yaitu,tempat air.Keempat wajahnya melukiskan keempat kitab suci Weda.Masing-masingnya mengarah keempat arah mata angin.Sebagai pencipta,ia membawa air.Disebabkan semua komponen alam keluar dari air.Sementara tasbih,menyiratkan waktu.Dasar kaki candi dikelilingi selasar.Dibatasi pagar langkan dimana pada dinding langkan sebelah dalam terpahat relief lanjutan cerita Ramayana dan relief yang sama di candi Siwa hingga kisah tersebut selesai.
    Persis dihadapan candi Trimurti,ada tiga candi yang lebih kecil daripada candi Brahma dan Wisnu.Dimana candi tersebut dipersembahkan untuk kendaraan atau wahana dewa-dewa ini.Seperti,sang Lembu Nandi,wahana Siwa.Sang Angsa,wahana Brahma dan sang Garuda,wahana Wisnu.Candi-candi wahana tersebut,berlokasi didepan dewa pengendaranya.Didepan candi Siwa terlihat candi Nandi.Didalamnya ditemukan arca Lembu Nandi.Di dinding belakang arca Nandi,dikiri maupun kanannya,mengapit arca Chandra,dewa bulan dan Surya dewa matahari.
3.CANDI WISNU
   Wujud bentuk,ukuran,relief beserta hiasan dinding luarnya serupa seperti candi Brahma.Didalam satu-satunya ruangan yang ada,berdirilah arca Wisnu.Dengan tinggi hampir 3 m.Bertangan empat,memegang gada,cakra,Tiram.Pada dinding langkan sebelah dalam terpahat relief,kisah Kresna sebagai "avatara" atau penjelmaan Wisnu dan Balarama (Baladewa) kakaknya.Persis dihadapan candi Wisnu terlihat candi yang dipersembahkan untuk Garuda.Akan tetapi sama seperti candi Angsa,didalamnya tidak ditemukan arca Garuda.Sampai sekarang Garuda sebagai lambang penting di Indonesia.Yakni lambang negara Garuda Pancasila.
4.CANDI NANDI
    Memiliki luas dasar 15 m persegi dan tinggi 25 m.Didalam satu-satunya ruangan yang ada,terbaring arca seekor Lembu Jantan dengan sikap merdeka.Panjang arca tersebut + 2 m.Disudut belakangnya tanpa arca dewa Chandra.Chandra yang bermata tiga berdiri diatas kereta.Di tarik 10 ekor kuda.Surya berdiri diatas kereta,ditarik 7 ekor kuda.Candi ini sayangnya sudah runtuh.
5.CANDI ANGSA
    Candi ini memiliki sebuah ruangan yang kosong.Luas dasarnya 13 m persegi.Tinggi 22 m.Kemungkinan ruangan tersebut sekedar digunakan sebagai kandang angsa.Hewan wahana Brahma.
6.CANDI GARUDA
     Bentuk ukuran serta hiasan dindingnya persis seperti candi Angsa.Didalam satu-satunya ruangan yang ada tampak arca kecil,berwujud seekor Naga.Garuda merupakan kendaraan Wisnu.
7.CANDI APIT
   Luas dasarnya atau tapak denah 6 x 6 m atau 6 m persegi.Tinggi diantara 14 dan 16 m.Ruangannya kosong.Mungkin candi ini digunakan untuk bersemedi sebelum memasuki candi-candi induk.Disamping 8 candi utama ini,ditemukan candi kecil berupa kuil kecil.Kemungkinan fungsinya menyerupai pelinggihan dalam pura Hindu Bali.Tempat meletakkan canang atau sesaji.Sekaligus untuk aling-aling didepan pintu masuk.Disebabkan keindahannya candi ini mungkin di pakai sebagai menumbuhkan estetika dalam kompleks percandian Prambanan.
8.CANDI KELIR
   Luas dasarnya 1,55 m persegi,tinggi 4,10 m.Candi ini tidak memiliki tangga masuk.Kegunaannya untuk penolak bala.Candi Kelir ini berjumlah 4 candi.Terdapat diempat penjuru mata angin.Dimuka pintu masuk.
9.CANDI SUDUT atau CANDI PATOK
  Ukuran candi-candi ini persis sama seperti candi Kelir.Berbentuk miniatur candi tanpa tangga.Tinggi sekitar 2 m.
CANDI PERWARA
  Dua dinding berdenah bujur sangkar mengurung dua halaman dalam.Tersusun orientasi sesuai empat penjuru mata angin.Dinding kedua berukuran panjang 225 m,ditiap sisinya.Diantara dua dinding ini,yaitu halaman kedua atau zona kedua.Zona kedua terdiri dari 224 candi Perwara.Candi-candi tersebut di bangun diatas undakan teras-teras yang makin ke tengah sedikit makin tinggi.Empat baris candi-candi itu berukuran lebih kecil daripada candi utama.Maka disebutlah candi ini candi Perwara,yakni candi pengawal atau candi pelengkap.Candi-candi Perwara di susun dalam empat baris konsentris.Baris terdalam terdiri 44 candi,baris kedua 52 candi,baris ketiga 60 candi dan baris keempat merangkap baris terluar,68 candi.
    Masing-masing candi Perwara berukuran tinggi 14 m dengan tapak denah 6 x 6 m.Jumlah semua candi Perwara di halaman ini,224 candi.Kesemua candi Perwara mempunyai satu tangga dan pintu masuk sesuai arah hadap utamanya.Kecuali 16 candi di sudut terdapat dua tangga dan pintu masuk menghadap kedua arah luar.Jika kebanyakan atap candi di halaman dalam zona inti berbentuk wajra maka atap candi Perwara berbentuk ratna yang melambangkan permata.Aslinya terdapat banyak candi di halaman ini.Namun masih sedikit yang telah di pagar.Bentuk candi Perwara di rancang seragam.Sejarawan memprediksi candi-candi tersebut di bangun dan dibiayai oleh penguasa daerah sebagai tanda bukti  dan persembahan bagi raja.
  Tetapi ada pendapat mengaitkan empat baris candi Perwara melambangkan empat kasta.Dan cuma orang-orang kasta itu yang boleh memasuki dan bersembah hyang didalamnya.Baris paling dalam hanyaboleh dimasuki kasta Brahmana.Selanjutnya sampai baris terluar,barisan candi untuk Ksatria,Waisya dan Sudra.Sementara pihak lain menganggap tidak ada kaitannya antara candi Perwara dan empat kasta.Barisan candi Perwara kemungkinan digunakan sebagai sembah hyang atau tempat bertapa (meditasi) bagi pendeta dan pengikutnya.
Lalu bagaimanakah arsitektur Prambanan ini?Yuk...kita perhatikan.Anggap saja kita juga ahli sejarah ya!
  Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu.Berdasarkan kitab Wastu Sastra.Denah candi mengikuti pola mandala.Sementara bentuk candi yang tinggi menjulang nerupakan ciri khas candi Hindu.Prambanan mempunyai nama asli Siwargrha dan di rancang menyerupai rumah Siwa.Yakni mengikuti bentuk gunung suci Mahameru.Tempat para dewa bersemayam.Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model alam semesta menurut konsep kosmologi Hindu,yakni terbagi atas beberapa lapisan ranah,alam atau Loka.

 

     Selayaknya Borobudur,Prambanan mempunyai tingkatan zona candi.Berawal dari kurang suci sampai ke zona paling suci.Walaupun berbeda nama tiap konsep Hindu ini,mempunyai sandingannya dalam konsep Buddha.Pada hakikatnya hampir sama.Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal terbagi atas tiga zona.Yaitu,
   Bhurloka (dalam Buddhisme : Kamadhatu),yakni ranah terendah makhluk fana.Manusia,hewan serta makhluk halus dan iblis.Di ranah ini manusia masih terikat hawa nafsu,hasrat serta cara hidup tidak suci.Halaman terluar dan kaki candi melambangkan ranah Bhurloka.
    Bhuwarloka (dalam Buddhisme : Rupadhatu) merupakan alam tengah,tempat orang suci.Resi,pertapa dan dewata rendahan.Di alam ini manusia mulai melihat cahaya kebenaran.Halaman tengah dan tubuh candi melambangkan rumah Bhuwarloka.
    Swarloka (dalam Buddhisme : Arupadhatu),ialah jenis ranah tertinggi sekaligus tersuci.Tempat para dewa bersemayam.Disebut pula swargaloka.Halaman dalam dan atap candi melambangkan ranah Swarloka.Atap candi-candi di kompleks Prambanan dihiasi kemuncak mastaka.Berupa ratna (Sanskerta : permata).Bentuk ratna Prambanan,yaitu modifikasi bentuk wajra,melambangkan intan dan halilintar.Dalam arsitektur Hindu Jawa Kuno,ratna merupakan sandingan Hindu.Stupa pada Buddha.Dimana berguna untuk kemuncak atau mastaka candi.
   Ketika pemugaran tepat di bawah arca Siwa,di bawah ruang utama candi Siwa ditemukan sumur.Di dasarnya terdapat pripih (kotak batu).Sumur ini dalamnya 5,75 m.Batu pripih ditemukan diatas timbunan arang kayu,tanah dan tulang belulang hewan untuk persembahan.Didalam pripih ini terdapat benda-benda suci seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan Waruna (dewa laut) dan Parwata (dewa gunung).Di peti batu tersebut ditemukan pula tembaga bercampur arang,abu dan tanah,20 keping uang kuno,beberapa butir permata,kaca,potongan emas,lembaran perak,cangkang Kerang dan 12 lembaran emas (5 diantaranya berbentuk Kura-Kura,Ular Naga (Kobra),padma,altar dan telur.
Hmm...mengagumkan ya.Karya nenek moyang saja sudah begini maju peradabannya.Lho gimana dengan kita-kita ini ya.Katanya hidup di abad milenium.Sesungguhnya apa yang sudah kita buktikan pada bangsa ini?Malah apa yang sudah diwariskan nenek moyang pun kita kayaknya malu untuk melestarikan.Apalagi menjaganya.Jangan-jangan pun kita tidak pernah tahu dan mengenal warisan nenek moyang kita sendiri?Walah-walah...
  Oke,mari kita melihat sekilas tentang relief dan panil Prambanan ya.Aduh...gugusan candi ini memang rumit,tersirat sarat makna dan jelas tiada tara keindahannya.


Relief di Prambanan menampilkan Shinta sedang di culik Rahwana yang menunggangi raksasa bersayap.Sementara Burung Jatayu disebelah kiri atas mencoba menolong Shinta.Panglima bangsa Wanara (Kera),Hanuman datang  ke Alengka,guna menolong Rama mencari Shinta.


Panil khas Prambanan,Singa didalam relung.Diapit dua pohon Kalpataru.Masing-masing di apit sepasang Kinnara-Kinnari atau sepasang margasatwa.Tepatnya di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi barisan relung (ceruk) yang menyimpan arca Singa di apit oleh dua panil.Dimana panil tersebut melukiskan pohon hayat Kalpataru.Pohon suci ini berdasarkan mitologi Hindu-Buddha dianggap pohon yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan manusia.Di kaki pohon Kalpataru di apit pasangan Kinnara-Kinnari (hewan ajaib bertubuh Burung berkepala manusia).Atau pasangan hewan lainnya,seperti Burung,Kijang,Domba,Monyet,Kuda,Gajah dan lainnya.Pola Singa di apit Kalpataru ialah pola khas yang hanya ditemukan di Prambanan.Sebab itu disebut panil Prambanan.
Diseberang panil naratif relief,diatas tembok tubuh candi disepanjang galeri dihiasi arca-arca dan relief.Melukiskan para dewata dan resi Brahmana.Arca dewa-dewa Lokapala,dewa surgawi penjaga penjuru mata angin dapat ditemukan di candi Siwa.Sedangkan arca para Brahmana penyusun kitab Weda terdapat di candi Brahma.Di candi Wisnu terdapat arca dewata yang di apit oleh dua apsara atau bidadari khayangan.
Ternyata!Begitu banyak candi-candi di persada nusantara ini loh.Termasuk candi Lumbung,Bubrah dan Sewu.Candi Plaosan,candi Saojiwan,candi Boko (Kraton Ratu Boko),candi Banyunibo,candi Sari,candi Kalasan dan candi Sambisari.Candi-candi tersebut terletak disekitar Prambanan.Hanya saja aku pun belum sempat menapak kaki ke sana.Mudah-mudahan saja ada waktu dan umur ya.Plus uang banyak dong.Hehehe...
    Usai puas memandang dan menikmati pesona Prambanan aku pun melangkahkan kaki sesuai jalan-jalan yang diinstruksikan melalui tulisan dan tanda panah.Hingga terbacalah olehku Museum Prambanan.Yah karena gratis sebab tiket masuk Prambanan sudah termasuk museum ini.Lalu aku pun masuk.Apalagi para pengunjung juga tidak terlalu ramai.Kalau ramai waduh...pusing kepalaku.
Museum ini menyimpan bermacam temuan benda bersejarah purbakala.Museum yang berada diposisi sisi Utara candi Prambanan antara candi Prambanan dan candi Lumbung.Museum tersebut di bangun dengan arsitektur tradisional Jawa berupa rumah joglo.Koleksi yang tersimpan di museum,yaitu berbagai batu-batu candi dan bermacam arca yang ditemukan disekitar lokasi candi Prambanan.Seperti arca Lembu Nandi,resi Agastya,Siwa,Wisnu,Garuda dan arca Durga Mahisasuramardhini atau Durga Mahesa Sura Mardhini termasuk juga batu Lingga Siwa sebagai lambang kesuburan.
  Replika harta karun emas temuan Wonoboyo yang terkenal berupa mangkuk berukir Ramayana,gayung,tas,uang dan perhiasan emas juga dipamerkan di museum ini.Temuan Wonoboyo yang asli sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta.Replika model arsitektur beberapa candi misalnya Prambanan,Borobudur dan Plaosan pun ditampilkan disini.O ya pertunjukan audio visual bertema candi Prambanan pun ditayangkan di lokasi museum.Hanya saja aku tidak sempat menyaksikan.Sebagai oleh-oleh aku cukup membeli paket buku sederhana mengenai candi Prambanan,Borobudur dan Legenda Roro Jonggrang.
   Aku juga singgah ke sebuah pasar.Masih di lingkungan Prambanan.Hampir menuju pintu keluar.Sepertinya sih pasar tradisional atau cendramata gitu deh.Karena barang-barang atau benda yang di jual kebanyakan berupa cendramata.Aku sih cuma bisa beli 2 bros dari Kerang-Kerang.Imut-imut.Harganya hanya seribu rupiah satu bros.Akhirnya aku pun tiba di gerbang keluar.Ternyata mas Edi sudah menunggu.Dengan tersenyum dia mengatakan,"Tidak sampai nyasar kan mbak." Aku sekedar mengembangkan senyum lebar beriring mata meredup dan kening berkerut.Bukan apa-apa sih.Terik surya kerasa banget.Pun lapar juga.Hampir setengah tiga waktu  menunjukkan diujung pertemuanku akan citra karya guratan Prambanan.