Jumat, 30 November 2012

Kekayaan Alam Taman Nasional Bogani Nani Wartabone

     
      Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,25-28 Desember 2008.Aku melewati sebagian libur semester di sini bersama teman-teman Tarantula UNG,Benua FIS UNG,anak-anak yang katanya cinta alam.Serta Irma,anak Sastra dan Pariwisata UNG,Keizho,peneliti muda,spesialis serangga dari Jepang.Sekalian pendidikan dasar di alam MPA Tarantula,juga memperkenalkan Keizho pada kawasan yang menjadi pilihan objek penelitiannya.
     Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,pernah dikenal dengan nama Dumoga Bone,menyimpan berbagai kekhasan ekosistem dari segi ekologi,kawasan peralihan geografi Indomalayan di sebelah Barat dan Papua-Australia di sebelah Timur (Wallaceae Area).Ditetapkan Menteri Kehutanan dengan SK No.731/Kpts-II/1992,memiliki luas 2.871,15 km2 atau 287.115 ha.Terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow,Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Gorontalo.Temperatur udaranya 21-31 derajat celcius,curah hujan 1.200-2000 mm/tahun,ketinggian tempat 50-2000 meter di atas permukaan laut (mdpl) serta letak geografis 0 derajat 20'-0 derajat 49' LU,123 derajat 08'-124 derajat 14' BT.
     Taman Nasional Bogani Nani Wartabone juga dikenal taman nasional yang terletak di Semenanjung Minahasa,Sulawesi.Nama taman nasional ini berasal dari Nani Wartabone,seorang Pahlawan Nasional Indonesia.Taman nasional berstatus IUCN Kategori II (Taman Nasional) yang didirikan tahun 1991 sebagai pengelola tentu saja Kementrian Kehutanan.
     Tumbuhan khas dan langka yang hidup di taman ini,yaitu Palem Matayangan (Pholidocarpus ihur),Kayu Hitam (Diospyros celebica),Kayu Besi (Intsia spp),Kayu Kuning (Arcangelisia flava) dan Bunga Bangkai (Amorphophallus companulatus).Selain itu ada pula tumbuhan umum tersebar di taman nasional tersebut,misalnya Piper Aduncum,Trema orientalis,Macaranga sp,Cempaka,Agathis,Kenanga,beraneka jenis Anggrek serta tanaman hias.
     Taman Nasional Bogani Nani Wartabone juga memiliki 24 jenis Mamalia,125 jenis Aves,11 jenis Reptilia,2 jenis Amphibia,38 jenis Kupu-Kupu,200 jenis Kumbang dan 19 jenis Ikan.Wah...menakjubkan sekali,kekayaan taman nasional ini.Bahkan sebagian besar satwa yang berkembang di taman nasional merupakan satwa khas atau endemik Pulau Sulawesi,seperti Monyet Hitam atau Yaki (Macaca nigra-nigra),Monyet Dumogabone (M.nigrecens),Tangkasi (Tarsius spectrum spectrum),Musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii muschenbroekii),Anoa besar (B.depressicarnis),Anoa kecil (B.quarlesi),Babirusa (Babyrousa babirussa celebensis) dan berbagai jenis Burung.
     Sementara itu,satwa Burung yang menjadi maskot taman nasional adalah Maleo (Macrocephalon maleo) dan Kelelawar Bone (Bone bidens).
Diantara beberapa keanekaragaman flora dan fauna itu,masih sedikit yang baru ku jumpai di sana.Sedikit saja pun fauna flora yang ku lihat,aku sudah geleng-geleng kepala karena takjub.Bagaimana tidak!Prilaku faunanya,hampir tiada beda dengan manusia.Malah sekarang ini sudah terbalik ngkali ya hehehe...  
     Ketika kami ingin meninggalkan kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,28 Desember 2008,aku sempat bertemu Babirusa loh.Dia lagi asyik makan dengan wajah menunduk menghadap tanah.Warna kulitnya putih dengan taring uniknya mencuat.Bertubuh gempal dan cukup besar.Sayang,saat aku hendak mengambil fotonya,Wayan ketua umum Tarantula periode masa itu,malah mengusirnya.Langsung saja aku pasang wajah cemberut dan kata-kata protes.Wayan malah ngomong,"mbak Babirusa itu galak.Kalau melihat manusia dia mau menyerang kita." Huh...!
     Ada lagi tuh,oleh-oleh unik bikin seru yang ku bawa pulang,bahkan rasanya ikut menyertai aku ke rumah.Lumayan lama,aku bersabar menahan rasa.Yup...gatal-gatal di daerah paha dan betis.Kanan kiri dengan bentol merah-merah imut.Jika ingin mengikuti keinginan rasanya maka menjadi garuk menggaruk deh.Ketika aku laporkan itu pada Wayan via sms,sekalian mengabarkan aku tiba di kotaku bahwa diri ini masih lengkap jiwa raga,itu disebabkan ulah daun Pohon Sosoro atau isengnya kerjaan kutu-kutu kecil bernama Gonone. "Tidak apa-apa itu,mbak.Nanti juga hilang sendiri."
     Gonone disebut juga Ciger,merupakan hewan kecil sejenis kutu,berkaki buku,hidup di kayu-kayu lapuk,bisa menghinggapi dan menembus kulit manusia,menimbulkan rasa teramat gatal untuk beberapa hari.Tentu saja menimbulkan bekas hitam yang akan hilang untuk beberapa bulan.Cara ampuh untuk tidak berurusan dengan makhluk ini kala  berada di hutan,kita bisa menaburkan bedak anti kutu Anjing di bagian tangan,kaki atau kulit bagian lain serta di sepatu kita.Atau dengan menggunakan manfaat daging buah Pisang Jaki (Musa acuminata colla var tomentosa),daging tersebut di tumbuk dengan sepotong Kunyit.
     Hmm...satu lagi.Ada kenangan yang tidak bisa ku lupakan.Aku sempat dicumbui kerumunan Pacat di kakiku.Karena saking semangatnya jalan di hutan,kondisinya sangat lembab,berlumut,aku tidak menyadari kakiku digeranyangi Pacat.Olala tahunya sih ketika Hasyim malah sibuk memperhatikan sepatu boatnya.Lihat kakinya bolak-balik.Iseng,aku ngikut dan ...astaga!Banyak banget Pacat!Tapi...aku malah mengambil Pacat-Pacat itu dengan nafsu.Wehhh...aku campakkan dengan geram!Nggak pake aksi tereak-tereaklah.Mana kamus sama ku.Hahaha...soknya ya!Herannya kenapa aku sendiri yang di datangi Pacat begitu banyak ya.Jangan-jangan Pacatnya ngerti,aku tuh cewek.Kebetulan ketika itu Irma memang tidak ikut jalan,di tenda dengan tugas masak memasak.Hiks...