Kamis, 29 Agustus 2013

Pendar Takjub Keajaiban Pesona Borobudur

   Masih dilimit 21 Juni 2012.Usai makan siang setelah dari Prambanan,kami melanjutkan perjalanan ke candi Borobudur.Ini kunjunganku yang kedua.Nostalgia nih.Sekaligus mengambil foto Borobudur dengan Canon digitalku.Karena kedatanganku yang perdana,aku masih menggunakan kamera manual.Alias memakai film.Hmm...iya nih.Kedatangan yang pertama,aku bareng mendiang ibu dan sahabat se-Mapala,Ima.Liburan semester juga,09 Juli 2005.Lumayan cepat,dinamisnya Borobudur dari tahun 2005 ke 2012.Diantaranya,karcis tanda masuk ke Borobudur naik drastis.Dulunya seharga Rp.7000 pada kedatangan kedua sudah Rp.30.000.Dan para pengunjung dianjurkan memakai kain panjang khas yang mengenakannya seperti disarungkan di pinggang.
   O ya,apakah ini kebetulan saja,aku kurang tahu pasti.Bisa-bisanya,aku menginap di hotel yang sama,Palupi Hotel.Padahal tidak ada rencana loh.Karena aku tiba di kota gudeg ini,tengah malam.Begitu bus ALS berhenti di terminal seperti mauku,para abang-abang becak ataupun ojek sudah menyerbu kearahku.Menawarkan jasanya.Hmm..akupun memilih becak dayung.Selain bisa menenangkan diri,dari kantuk yang menjerat selama di jalan,pun mengurangi angin yang menyusup ke sendi tulang.Seperti dugaanku,dikuatkan oleh abang becak yang kutumpangi,hotel sudah banyak yang tutup.Apa boleh buat,akupun ikuti saja,hotel mana yang masih buka dan tetap pada tarif yang kuinginkan.Wah...tak disangka aku kembali menginap di Palupi Hotel.Hanya saja posisi dan tarif kamar saja yang berbeda.Karena kamar termurah seperti aku pernah menginap dulu,sudah penuh.
   Pernah mendengar negara-negara yang terpilih karena daerah tersebut memiliki keistimewaan sebagai tujuh keajaiban dunia?Tentu pernahkan?Tidak salah lagi,salah satunya Indonesia.Termasuk itu candi Borobudur,candi peninggalan sejarah.Tepatnya pada abad ke-9.Hingga kini Borobudur tetap menarik perhatian masyarakat dunia baik dari segi pariwisata,arkeologi maupun pengetahuan.Diantara keberadaan Borobudur terkenal juga candi lain,yaitu Mendut dan candi Pawon.Dikenal dengan Tri Tunggal Candi.Bagi para peziarah pemeluk Buddha,jika berkehendak mencapai tingkat Bodhisatwa,terlebih dulu datang ke Mendut guna menyampaikan penghormatan kepada Buddha.Lalu ke candi Pawon,berjarak + 2 km.Candi tersebut merupakan peristirahatan untuk mensucikan diri sebelum menginjak Borobudur untuk menyatakan sembahyang dan do'a hingga mencapai tingkat kebudhaan serta pembebasan mutlak,abadi.Adapun tiga serangkai candi Mendut,Pawon dan Borobudur itu terbujur pada satu garis lurus,merupakan kesatuan perlambang.
   Borobudur,nama candi Buddha.Dengan koordinat 110.204 derajat BT,7 derajat 36' 29" S,110 derajat 12' 14" E/7.608 derajat LS.Arsiteknya Gunadharma klien Syailendra.Diperkirakan awal konstruksi sekitar 770 Masehi.Sedangkan penyelesaiannya sekitar 825 Masehi.Adapun sistem strukturnya,piramida berundak dari susunan blok batu andesit yang saling mengunci.Jenis Borobudur berupa stupa dan candi.Bertipe budaya sebagai prasasti resmi pada tahun 1991.Borobudur terletak di desa Borobudur,kecamatan Borobudur,kabupaten Magelang,Jawa Tengah,Indonesia.Borobudur ini dikelilingi beberapa dusun seperti Bumi Segoro,Sabreng,Gopala,Jawahan,Barepan,Ngarak,Kelan,Janan dan Gendingan.
  Dr.Soekmono dalam bukunya candi Borobudur,Pustaka Jaya mencantumkan bahwa pada zaman dulu,Pulau Jawa terapung-apung ditengah lautan.Oleh karenanya harus di paku pada pusat bumi agar dapat dihuni manusia.Paku yang besar itu kini menjadi sebuah gunung yang terletak di kota Magelang,yaitu gunung Tidar.Disebelah Selatan gunung Tidar kira-kira jarak 15 km terdapat candi Borobudur.
   Candi Borobudur yang terletak di daratan Kedu hampir seluruhnya dilingkari pegunungan.Disebelah Timur terdapat gunung Merapi dan gunung Merbabu.Pada gunung Merapi itu setiap dua atau tiga tahun terdengar letusan-letusan yang menandakan masih aktif dalam kegiatannya.Sisi Barat Laut terdapat gunung Sumbing dan Sindoro.Juga disebelah Selatan membujur dari Timur ke Barat terdapat pegunungan Menoreh.Oleh karena puncak-puncak pegunungan ini banyak yang runcing bagai menara maka pegunungan ini dinamakan pegunungan Menoreh.Dilihat dari candi Borobudur puncak-puncak pegunungan Menoreh serupa dengan seorang yang sedang terlentang diatas pegunungan tersebut.Karena itulah ada cerita rakyat yang menjelaskan bahwa bagian dari gunung yang serupa orang tidur itu adalah Gunadharma,yaitu ahli bangunan yang berhasil membuat candi Borobudur.Dataran Kedu dialiri dua sungai besar yaitu sungai Progo dan sungai Elo yang akhirnya menjadi  sungai Progo dan mengalir ke Selatan menuju Samudra Indonesia.(Dr.Soekmono,Pustaka Jaya 1981,hal 11dan 12).
    Candi Borobudur didirikan diatas sebuah bukit dengan ketinggian 265,40 m diatas permukaan laut atau berada +15 m diatas daratan disekitarnya.Candi Borobudur terletak + 41 km dari Yogyakarta,+ 80 km dari kota Semarang,ibukota provinsi Jawa Tengah.Candi Borobudur juga dikelilingi pegunungan Menoreh,disisi Selatan,gunung Merapi (2.411 m) disisi Timur gunung Merbabu (3.142 m)  serta disisi Barat Laut gunung Sumbing (2.271 m) dan gunung Sindoro (3.135 m).O ya,lokasi tersebut persis sekali dengan Pagoda Angkor di Kamboja loh.Pun memang sama-sama lokasi suci khususnya untuk pemeluk agama Buddha.Mengenai letak Borobudur ini juga bisa ditinjau + 100 km disebelah Barat Daya Semarang,86 km disebelah Barat Surakarta,40 km disebelah Barat Laut Yogyakarta.O ya,arti nama Borobudur sendiri memiliki sejarah tersendiri loh.Bagaimanakah itu?Mari kita coba mengenalnya.
    Bangunan-bangunan kuno,berasal dari zaman purba sejarah Indonesia (permulaan tahun Masehi hingga akhir abad ke-15),biasanya disebut candi.Meskipun sebagian besar candi tersebut tidak diketahui nama aslinya.Biar bagaimanapun,memang candi-candi mesti ditemukan dulu,sebelum dikategorikan kedalam khasanah pusaka budaya kita.Juga banyak candi yang diberi nama sama selayaknya nama desa dimana candi itu berada.Namun ada pula desa yang diberi nama menurut candinya.Hanya satu dua candi sajalah yang masih tetap menyimpan nama aslinya.Begitu juga candi Borobudur,sulit dipastikan apakah nama Borobudur berdasarkan dari nama desa ataukah nama desa yang merujuk dari candi tersebut.
  Dari babad (kitab sejarah Jawa),bermula abad ke-18 disebutlah nama bukit Borobudur.Sementara keterangan yang disampaikan Raffles (Letnan Gubernur Jenderal Inggris) tahun 1814 di desa Bumi Segoro menyatakan adanya sebuah penemuan purbakala bernama Borobudur.Nama Borobudur itu,pertama kali di tulis di buku sejarah Pulau Jawa karya Sir Thomas Raffles.Nama Bore-budur,kemudian di tulis BoroBudur,kemungkinan di tulis Raffles dalam tata bahasa Inggris.Untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu,yakni desa Bore(Boro).Raffles juga menduga,istilah Budur mungkin berkaitan dengan istilah Buda.Dimana dalam bahasa Jawa,berarti purba.Maka jadinya memiliki arti Boro purba.Tetapi arkeolog lain beranggapan,nama Budur berasal dari istilah bhudhara,berarti gunung.
    Dengan adanya penemuan itu tentu bisa disimpulkan jika nama Borobudur merupakan nama asli bangunan candinya.Meskipun begitu,tidak ada keterangan tertulis lainnya berupa prasasti atau dokumen yang menyatakan nama sebenarnya candi Borobudur.Sedangkan kitab Negara Kertagama atau Nagarakretagama karangan Mpu Prapanca,tahun 1365 M,mengungkapkan nama Budur untuk sebuah bangunan agama Buddha aliran Wajradha.Raffles telah melakukan penafsiran Borobudur menurut keterangan yang ia peroleh dari masyarakat luas.Budur ternyata bentuk lain dari Budo,dalam bahasa Jawa berarti kuno.Tetapi bila dikaitkan dengan Borobudur,Boro berarti jaman kuno,jelas tidak menyiratkan suatu pengertian terkait dengan candi Borobudur.Maka Raffles mencantumkan keterangan lain,yaitu Boro berarti agung dan Budur bermakna sama dengan Buddha.Dengan demikian Borobudur memiliki makna sang Buddha yang agung.Tetapi disebabkan Bhara dalam bahasa Jawa kuno memiliki arti banyak,maka Borobudur bisa berarti Buddha yang banyak.Bila dikaji lebih teliti,keterangan yang dikemukakan Raffles memang tidak memuaskan.Dimana  Boro zaman  kuno dengan arti sang Buddha yang banyak kurang mengena pada makna arti yang tepat.Misalnya perubahan kata Buddha menjadi Budur,bisa diterangkan dari segi ilmu bahasa.Ini juga sukar diterima.Seperti halnya bapak almarhum Poerbatjaraka yang menafsirkan pendapatnya.Dimana pemikirannya itu bisa dinalar dengan akal.Menurut beliau perkataan Boro itu Biara.Dengan demikian Borobudur berarti Biara Budur.Penyelidikan dan penggalian yang dilakukan tahun 1952 di halaman sebelah Barat Laut,bangunan candi Borobudur telah berhasil ditemukan fondasi batu bata dan genta perunggu berukuran besar.Penemuan tersebut,memperkuat dugaan adanya sisa-sisa dari sebuah biara.Dihubungkan pula dengan kenyataan yang ada pada kitab Negara Kertagama mengenai Budur,kemungkinan besar tafsiran Poerbatjaraka menjadi lebih tepat.Begitupun masih terungkap pertanyaan mengapa Biara dalam hal penamaan menggantikan candinya.Sementara candi lebih penting daripada biaranya.
    De Casparis menemukan kata majemuk pada sebuah prasasti,kemungkinan asal kata Borobudur.Dari prasasti Sri Kahulunan berangka 842 M.Ditemukan kata Bhumi Shambhara Budhura/Budhara,yakni sebutan bagi bangunan suci pemujaan nenek moyang atau disebut kuil.Penelitian mendalam tentang keagamaan yang terungkap pada prasasti juga rekonstruksi yang diteliti terhadap geografi daerah terjadinya peristiwa sejarah bertalian dengan prasasti tersebut.Maka De Casparis menyimpulkan Bumi Sambhara Budhura/Budhara tidak lain ialah Borobudur.Perubahan kata tersebut diterangkan sebagai akibat dari gejala umum bahasa sehari-hari untuk menyingkat serta menyederhanakan ucapan.Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan,Casparis memperkirakan pendiri Borobudur,raja dari dinasti Syailendra,Samaratungga sekitar 824 M.Bangunan raksasa itu mampu diselesaikan ketika masa putrinya,Ratu Pramudawardhani.Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad.Hingga kini banyak sarjana yang keberatan akan penafsiran De Casparis tersebut.Namun harus diakui,sampai sekarang memang belum ada keterangan atau penafsiran yang lebih tepat tentang nama Borobudur.(Dr.Soekmono,Pustaka Jaya 1981,hal 39-41).
    Drs.Soedirman dalam bukunya Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia,menuturkan tentang arti nama Borobudur hingga kini belumlah jelas.Tetapi dijelaskan juga jika nama Borobudur terdiri dari gabungan kata Bara dan Budur.Berasal dari kata Sanskerta vihara berarti kompleks candi dan Bihara atau asrama.(Poerbatjaraka dan Stutterheim).Budur dalam bahasa Bali,Beduhur berarti diatas.Berarti nama Borobudur,asrama atau vihara juga kelompok candi yang terletak diatas tanah tinggi atau bukit.(Drs.Soedirman,Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia 1980,hal 8).Arti atau makna candi Borobudur secara filosofis merupakan lambang dari alam semesta atau dunia kosmos.Menurut ajaran Buddha,alam semesta dibagi menjadi tiga unsur atau dhatu dalam bahasa Sanskerta.
    Ternyata fungsi candi Borobudur tidak jauh beda dengan fungsi candi pada umumnya loh,yaitu:
1.Tempat menyimpan relik atau disebut Dhatugarba.Relik tersebut antara lain,benda suci,pakaian,tulang atau abu dari Buddha,arwah para biksu yang tersohor atau terkemuka.
2.Tempat sembahyang atau beribadat bagi umat Buddha.
3.Merupakan lambang suci bagi umat Buddha,cermin nilai-nilai tertinggi agama Buddha dan mengandung rasa rendah hati disadari penciptanya sedalam-dalamnya.
4.Tanda peringatan dan penghormatan sang Buddha.
   Candi Borobudur terkenal dengan Pradaksina nih.Pradaksina yaitu tata cara bagi peziarah yang akan menuju ke tingkat tertinggi (Arupadhatu) di candi Borobudur.Pradaksina yakni berjalan keliling mengikuti candi sesuai arah jarum jam,sebagai upacara penghormatan dengan senantiasa menyebelahkanankan pusat candi.Seluruh relief cerita yang memenuhi permukaan dinding harus di baca dari kanan ke kiri.Cerita yang dipahatkan pada sisi dalam pagar langkan dari kiri ke kanan.Pembacaan cerita relief selalu dimulai dan berakhir pada gerbang sisi Timur ditiap tingkat.Dimulai disebelah kiri,berakhir disebelah kanan pintu gerbang tersebut.Karena itu,tangga sebelah Timur,tangga naik yang sesungguhnya atau yang utama untuk ke puncak bangunan.Dengan kata lain,candi Borobudur menghadap ke Timur walaupun sisi-sisi lainnya sama dan serupa,Utara,Barat dan Selatan.(Soekmono,1981).
    Menurut sejarah pendiri dan waktu didirikan,saat sekarang belum pernah ditemukan sumber tertulis yang menyebutkan candi Borobudur di bangun.Hingga tidak bisa ditentukan usianya secara pasti.Berhubung hingga kini belum pernah dijumpai sumber yang tertulis yang menyebutkan dengan pasti siapa yang membangun serta apa kegunaan candi Borobudur.Dibagian kaki candi Borobudur yang tertutup,Karmawibhangga terdapat tulisan singkat berbahasa Sanskerta,menggunakan huruf Kawi.Yakni,jenis aksara yang lazim digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9.Membandingkan  bentuk huruf tersebut dengan prasasti bertarikh yang ada di Indonesia maka sarjana berpendapat,Borobudur di bangun sekitar tahun 800 M.
   Kurun waktu ini sesuai dengan kurun antara 760 dan 830 M.Ketika abad itu di Jawa Tengah berkuasa raja-raja dari wangsa Syailendra yang menganut agama Buddha Mahayana.Ketika itu,dipengaruhi Kemaharajaan Sriwijaya.Sehingga bisa dikatakan Borobudur bersifat agama Buddha Mahayana itu ada kaitannya dengan wangsa Syailendra.(Drs.Soedirman,Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia,1980,hal 1).
Pembangunan Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75 tahun dan dirampungkan ketika pemerintahan Samaratungga,tahun 825.
   Walaupun wangsa Syailendra menganut Buddha aliran Mahayana yang taat,tetap ada kesimpangsiuran fakta tentang agama ini.Apakah raja yang bertahta di Jawa saat itu beragama Hindu atau Buddha.Karena adanya temuan prasasti Sojomerto,menunjukkan jika mereka awalnya mungkin beragama Hindu Siwa.Pada kurun waktu itulah di bangun berbagai candi Hindu dan Buddha di dataran Kedu.Menurut prasasti Canggal,tahun 732 M,raja beragama Siwa Sanjaya,memerintahkan pembangunan bangunan suci Shiwalingga.Yang di bangun di perbukitan gunung Wukir.Letaknya hanya 10 km (6,2 mil) sebelah Timur dari Borobudur.Candi Borobudur di bangun dengan kurun waktu hampir bersamaan dengan candi-candi di dataran Prambanan.Walaupun demikian Borobudur diperkirakan telah rampung sekitar 825 M.Dua puluh lima tahun lebih awal sebelum dimulainya,pembangunan candi Siwa,sekitar 850 M.
  Pembangunan candi-candi Buddha,khususnya Borobudur,dimungkinkan masa itu karena pewaris Sanjaya,Rakai Panangkaran memberi izin umat Buddha membangun candi.Bahkan untuk menunjukkan penghormatannya,Panangkaran menganugerahkan desa Kalasan kepada sangha (komunitas Buddha) untuk pemeliharaan dan pembiayaan candi Kalasan.Candi Kalasan di bangun untuk memuliakan Bodhisattwadewi Tara.Seperti dinyatakan dalam prasasti Kalasan berangka tahun 778 Masehi.Petunjuk ini dipahami para arkeolog bahwa pada masyarakat Jawa kuno,agama tidak pernah menjadi masalah yang bisa menuai konflik.Dicontohkan raja penganut agama Hindu dapat menyokong dan mendanai pembangunan candi Buddha.Begitu juga sebaliknya.Namun diduga adanya persaingan antara dua wangsa kerajaan pada masa itu.Yaitu wangsa Syailendra yang menganut Buddha dan wangsa Sanjaya,memuja Siwa.Lalu wangsa Sanjaya menang pada pertempuran ditahun 856 di perbukitan Ratu Boko.
   Hingga kini,secara pasti belum diketahui kapan candi Borobudur didirikan.Juga siapa pendirinya.Menurut Prof.Dr.Soekmono dalam bukunya "Candi Borobudur a Monument of Mainkind  (UNESCO 1976),menyatakan bahwa tulisan singkat yang dipahatkan diatas pigura-pigura relief kaki candi (Karmawibhangga) mewujudkan suatu garis huruf yang bisa ditemukan pada berbagai prasasti dari akhir abad 8 sampai awal abad 9.Dimana di abad tersebut,di Jawa Tengah bertahta raja-raja dari wangsa dinasti Syailendra.Yang menganut agama Buddha Mahayana.
  Salah satu prasasti berasal dari abad 9.Diteliti oleh Prof.Dr.J.G.Casparis mengungkapkan silsilah tiga wangsa Syailendra,berturut-turut memegang pemerintahan,yakni raja Indra.Putranya Samaratungga lalu putri Samaratungga,Pramodawardhani.Ketika raja Samaratungga berkuasa,mulailah di bangun candi,bernama:Bhumi Sam-Bharabudhara.Yang ditafsirkan sebagai bukit peningkatan kebajikan.Setelah melewati sepuluh tingkat Bodhisattwa.Agaknya ada penyesuaian dari bahasa Jawa,Bhara Budhara pun berubah menjadi Borobudur.
  Tokoh Jacques Dumarcay,arsitek Prancis memprediksi jika candi Borobudur berdiri pada zaman keemasan  dinasti Syailendra yakni tahun 750-850 M.Kemampuan luar biasa disebabkan didirikannya candi Borobudur pun berhasil menjalankan kekaisaran Khmer di Kamboja.Dimana kala itu merupakan kerajaan besar.Setelah menjalankan kerajaan Khmer,putra mahkota di bawa ke Indonesia (Jawa).Ketika cukup dewasa dipulangkan ke Kamboja.Tahun 802,menjadi raja bergelar Jayawarman II.Para pedagang Arab berpendapat jika keberhasilan itu luar biasa mengingat ibukota kekaisaran Khmer terletak di dataran,jauh dari garis pantai.Hingga untuk menaklukkannya harus melalui sungai dan danau Tonle Sap sepanjang 500 km (A Guide to,Angkor,Down F Rooney,1994:25)
   Lebih lanjut Dumarcay merinci jika candi Borobudur didirikan dalam 5 tahap.Dengan perkiraan sebagai berikut:
Tahap   I + tahun 775
Tahap  II + tahun 790 seiring  dengan Kalasan II,Lumbung I,Sojiwan I
Tahap  III + tahun 810 seiring dengan Kalasan III,Sewa III,Lumbung III dan Sojiwan II
Tahap IV+tahun 835 seiring dengan Gedong Songo grup,Sambi Sari,Badut I,Kuning,Banon,Sari dan Plaosan.(Sumber:The Temple of Java;Jacques Dumarcay,1989:27).
Ketika selesai di bangun selama 150 tahun,Borobudur merupakan pusat ziarah megah bagi penganut Buddha.Sekitar tahun 930 M,kerajaan Mataram runtuh.Akibatnya pusat kekuasaan dan kebudayaan berpindah ke Jawa Timur.Borobudur pun terlupakan.(Yasir Marjuki & Toeti Herati,1989).
  Para arkeolog menduga jika permulaan rancangan Borobudur berupa stupa tunggal yang sangat besar,memahkotai puncaknya.Diperkirakan massa stupa raksasa yang luar biasa besar dan berat ini membahayakan tubuh dan kaki candi.Sehingga perancang Borobudur memutuskan membongkar stupa raksasa ini.Diganti menjadi tiga barisan stupa kecil dan stupa induk seperti sekarang.O iya,aku akan tuliskan juga bagaimana tahapan didirikannya Borobudur ini.
   Tahap pertama:
Kapan Borobudur didirikan tidak diketahui pasti.Diperkirakan kurun waktu 750 dan 850 M Borobudur di bangun diatas bukit alami.Bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas.Sesungguhnya Borobudur tidak seluruhnya terbuat dari batu andesit.Bagian bukit tanah dipadatkan lalu di tutup struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang membungkus bukit tanah.Sisa bagian bukit di tutup struktur batu lapis demi lapis.Awalnya di bangun dengan tata susun bertingkat.Sepertinya di rancang bagai piramida berundak kemudian di ubah.Hal ini dibuktikan adanya tata susun yang di bongkar.Di bangun tiga undakan pertama,menutup struktur piramida berundak.
  Tahap kedua:
Penambahan dua undakan persegi.Pagar langkan dan satu undak melingkar yang diatasnya langsung di bangun stupa tunggal sangat besar.
  Tahap ketiga:
Terjadi perubahan ruang bangun.Undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar di bongkar dan diganti tiga undak lingkaran.Stupa-stupa kecil di bangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak ini.Dengan satu stupa induk besar ditengahnya.Lalu pondasi diperlebar,di bangun kaki tambahan,membungkus kaki asli sekaligus menutup relief Karmawibhangga.Para arkeolog menduga,mulanya di rancang berupa stupa tunggal besar,memahkotai batur-batur teras bujur sangkar.Namun stupa besar tersebut sangat berat sehingga mendorong struktur bangunan condong bergeser keluar.Perlu diingat jika inti Borobudur hanyalah bukit tanah hingga tekanan bagian atas akan disebarkan ke sisi luar bagian bawahnya.Mengakibatkan Borobudur terancam longsor kemudian runtuh.Karena itulah untuk membongkar stupa induk tunggal besar,menggantikannya teras-teras melingkar,dihiasi deretan stupa kecil berterawang.Hanya satu stupa induk.Untuk menopang dinding candi tidak longsor,ditambahkan struktur kaki tambahan,membungkus kaki asli.Struktur tersebut sebagai penguat,berfungsi bagaikan ikat pinggang.Mengikat tubuh candi tidak ambruk dan runtuh keluar.Sekaligus menyembunyikan relief Karmawibhangga dibagian Kamadhatu.
  Tahap keempat:
Ada perubahan kecil seperti penyempurnaan relief.Penambahan pagar langkan terluar.Perubahan tangga dan pelengkung atas gawang pintu.Serta pelebaran ujung kaki.Meletusnya gunung Merapi diduga penyebab utama ditelantarkannya Borobudur.Borobudur tersembunyi,terabaikan berabad-abad.Terkubur di bawah lapisan tanah,debu vulkanik.Ditumbuhi pohon,semak belukar hingga saat itu Borobudur menyerupai bukit.Begitupun alasan pastinya sebab mengapa Borobudur ditinggalkan sampai kini belum diketahui.Khususnya lagi tidak diketahui pasti mulai kapan bangunan suci tersebut tidak lagi menjadi pusat ziarah umat Buddha.Kurun waktu 928 dan 1006,Raja Mpu Sindok memindahkan ibukota kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur.
   Soekmono (1976) berpendapat,candi ini mulai ditinggalkan sejak penduduk disekitar,beralih keyakinan Islam di abad ke-15.Secara ilmiah diduga setelah situs ini tidak terurus,ditutupi semak belukar tempat ini pernah menjadi sarang penyakit seperti demam berdarah atau malaria.Pernah terjadi masa penemuan kembali candi Borobudur ini loh.Walau sayangnya sih kebanyakan fakta akuratnya berasal dari ahli luar Indonesia.Hmm...setelah Borobudur dibersihkan dari tanaman yang tumbuh ditubuhnya,bendera Belanda kelihatan di stupa utama candi.Lalu teras tertinggi setelah restorasi Van Erp.Stupa utama mempunyai menara dengan chattra (payung) susun tiga.Usai perang Inggris-Belanda terjadi gejolak memperebutkan pulau Jawa,Jawa dibawah pemerintahan Britania (Inggris) pada tahun 1811-1816.Thomas Stamford Raffles ternyata berminat terhadap sejarah Jawa.Ia mengumpulkan artefak-artefak antik kesenian Jawa kuno dan membuat catatan mengenai sejarah serta kebudayaan Jawa.Kemudian dikumpulkannya dari pertemuannya dengan rakyat setempat dalam perjalanannya keliling Jawa.
   Ketika kunjungan inspeksinya ke Semarang tahun 1814,ia dikabari tentang adanya monumen besar,jauh didalam hutan.Didekat desa Bumisegoro.Disebabkan berhalangan pun tugasnya sebagai gubernur jenderal,ia tidak bisa pergi sendirian mencari bangunan itu.Ia mengutus H.C.Cornelius,insinyur Belanda untuk menyelidiki keberadaan candi tersebut.Selama dua bulan,Cornelius beserta 200 orang menebang pohonan,semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur.Membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi ini.Adanya ancaman longsor,ia tidak bisa menggali,membersihkan semua lorong.Ia melaporkan penemuannya kepada Raffles.Termasuk menyerahkan berbagai sketsa candi Borobudur.Walaupun penemuan tersebut hanya menyebutkan beberapa kalimat,Raffles dianggap berjasa atas penemuan kembali candi ini.Sekaligus menarik perhatian dunia akan keberadaannya yang pernah hilang.C.L.Hartmann,seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda di Keresidenan Kedu,melanjutkan kerja Cornelius.Pada 1835,akhirnya seluruh bagian bangunan tergali dan terlihat.Ia tidak menulis laporan atas kegiatannya secara khusus.Beredar kabar,ia telah menemukan arca Buddha besar di stupa utama.Pada 1842,Hartmann menyelidiki stupa utama walaupun yang ia temukan masih merupakan misteri karena bagian dalam stupa kosong.
  Pemerintah Hindia Belanda menugaskan F.C.Wilsen,insinyur pejabat Belanda dibidang teknik.Ia mempelajari candi itu,menggambar ratusan sketsa relief.J.F.G Brumund juga ditunjuk melakukan penelitian lebih terperinci dari bangunan tersebut.Yang dirampungkannya tahun 1859.Pemerintah berencana menerbitkan artikel berdasarkan penelitian Brumund,dilengkapi sketsa-sketsa Wilsen.Namun Brumund menolak bekerja sama.Pemerintah Hindia Belanda lalu menugaskan ilmuwan lain,C.Leemans,mengkompilasi  monografi berdasarkan sumber dari Brumund dan Wilsen.Tahun 1873,monograf pertama dan penelitian lebih detail akan Borobudur diterbitkan.Setahun kemudian dilanjutkan edisi terjemahannya dalam bahasa Perancis.Foto pertama candi ini di ambil oleh ahli Belanda,Isidore van Kinsbergen,tahun 1873.Tahun 1885,Yzerman melakukan penyelidikan.Ia menemukan dibelakang batur kaki candi ada lagi kaki candi lain.Dihiasi pahatan-pahatan relief.Hal itu dikaitkan pula dari penggambaran teks Karmawibhangga.Yaitu suatu teks Buddhis,melukiskan hal-hal baik,buruk.Masalah hukum sebab dan akibat bagi perbuatan manusia.Tahun 1890-1891,bagian relief itu di buka seluruhnya,lalu di foto sebagai dokumentasi.Setelah itu di tutup kembali.Penghargaan bagi situs ini tumbuh perlahan.Dengan waktu cukup lama,Borobudur menjadi sumber cendramata dan pendapatan bagi pencuri.Penjarah candi maupun kolektor pemburu artefak.Kepala arca Buddha,bagian terbanyak di curi.Karena mencuri seluruh arca Buddha terlalu besar dan berat,arca sengaja dijungkirkan.Dijatuhkan pencuri agar kepalanya terpenggal.Oleh sebab itu kini di Borobudur banyak ditemukan arca Buddha tanpa kepala.Kepala Buddha Borobudur sudah lama menjadi incaran kolektor benda antik dan museum-museum diseluruh dunia.Ck..ck..ck sangat disayangkan sekali  ya.Kelakuan mereka itu!
   Tindakan penjarahan situs bersejarah ini bahkan direstui pemerintah kolonial.Tahun 1896,raja Thailand,Chulalongkorn ketika mengunjungi Jawa di Hindia Belanda,kini Indonesia menyatakan minatnya memiliki beberapa bagian dari Borobudur.Pemerintah Hindia Belandaa mengizinkan dan menghadiahkan delapan gerobak penuh arca maupun bagian bangunan Borobudur.Artefak yang di boyong ke Thailand yaitu,5 arca Buddha bersama 30 batu berelief,2 patung Singa,beberapa batu berbentuk Kala.Tangga dan gerbang.Arca penjaga dwarapala,pernah berdiri di bukit Dagi,terletak beberapa ratus meter di Barat Laut Borobudur.Beberapa artefak ini,arca Singa dan dwarapala kini dipamerkan di Museum Nasional di Bangkok.Pemugaran Borobudur juga pernah dilakukan loh.Seiring pesona Borobudur kerap menarik perhatian.Apalagi dengan ditemukannya kaki tersembunyi oleh Yzerman,Ketua Masyarakat Arkeologi di Yogyakarta.Penemuan tersebut mendorong Pemerintah Hindia Belanda,mengambil langkah menjaga kelestarian situs ini.Seperti Brandes,sejarawan seni,Theodoor van Erp insinyur juga anggota tentara Belanda,Van de Kamer insinyur ahli konstruksi bangunan dari departemen pekerjaan umum.
  Pada 1902,komisi ini mengajukan proposal tiga langkah rencana pelestarian Borobudur kepada pemerintah.Pertama,budaya yang mendesak harus segera diatasi,mengatur kembali sudut-sudut bangunan,memindahkan batu yang membahayakan batu lain disebelahnya,memperkuat pagar langkan pertama,memugar beberapa relung,gerbang,stupa dan stupa utama.Kedua,memagari halaman candi,memelihara dan memperbaiki sistem drainase dengan memperbaiki lantai dan pancuran.Ketiga,semua batuan lepas dan longgar harus dipindahkan,situs ini dibersihkan hingga pagar langkan pertama,batu yang rusak dipindahkan dan stupa utama di pugar.Total biaya diperlukan ketika itu ditaksir sekitar 48.800 gulden.
   Pemugaran dilakukan pada kurun waktu 1907-1911.Menggunakan prinsip anastilosis,yaitu istilah arkeologi untuk teknik rekonstruksi dimana bangunan hancur atau monumen dipulihkan menggunakan unsur-unsur arsitektur asli untuk tingkat terbesar mungkin.Dipimpin Theodoor van Erp,tujuh bulan pertama dihabiskan menggali tanah disekitar situs untuk menemukan kembali kepala Buddha yang hilang dan panel batu.Van Erp membongkar lalu membangun kembali tiga teras melingkar dan stupa dibagian puncak.Dalam prosesnya van Erp menemukan banyak hal dapat diperbaiki.Ia mengajukan proposal lain,disetujui dengan anggaran tambahan sebesar 34.600 gulden.Van Erp melakukan rekonstruksilebih lanjut.Bahkan ia dengan teliti merekonstruksi chattra yakni payung batu susun tiga memahkotai puncak Borobudur.
   Borobudur pun pulih seperti masa kejayaannya.Namun rekonstruksi chattra,menggunakan sedikit batu asli dan rekaan kira-kira.Disebabkan tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya,van Erp membongkar sendiri bagian chattra.Kini mastaka atau Kemuncak Borobudur chattra susun tiga tersusun di Museum Karmawibhangga Borobudur.Karena anggaran terbatas,pemugaran ini hanya memusatkan perhatian untuk membersihkan patung dan batu.Van Erp tidak memecahkan drainase dan tata air.Dalam kurun waktu 15 tahun,dinding galeri miring dan relief menunjukkan retakan dan kerusakan.Van Erp menggunakan beton,menyebabkan terbentuknya kristal garam alkali dan kalsium hidroksida,menyebar keseluruh bagian bangunan dan merusak batu candi.Hal ini menimbulkan masalah sehingga diperlukan renovasi lebih lanjut.Karena keadaan Borobudur kian memburuk,pada tahun 1900 dibentuklah suatu panitia khusus,diketuai Dr.J.LA.Brandes.Sangat disayangkan Dr.J.L.A Brandes meninggal dunia tahun 1905.Namun laporan besama yang disusunnya tahun 1902 menghasilkan rancangan pemugaran.Pekerjaan ini berlangsung selama 4 tahun hingga tahun 1911 dengan biaya sekitar 100.000 gulden,sepersepuluhnya digunakan untuk pemotretan.
  Kegiatan van Erp juga berkenaan dengan pembuatan canggal guna mengarahkan aliran air.Pada tingkat Rupadhatu,lantai yang melesak diratakan dengan menutup bagian melesak dengan campuran pasir dan semen.Sehingga air hujan mengalir melalui dwarajala atau gargoyle.Gargoyle merupakan talang berbentuk kecil,meningkatkan kecepatan air yang melaluinya,sementara tekanannya menurun.Batu-batu runtuh dikembalikan,beberapa bagian miring dan membahayakan diberi penguat.Ditingkat Rupadhatu,72 stupa terus di bongkar,di susun kembali setelah dasarnya diratakan.Demikian juga stupa induknya.
  Tahun 1926,diadakan pengamatan.Diketahui adanya pengrusakan sengaja dilakukan wisatawan asing,rupanya ingin memiliki tanda mata dari Borobudur.Lalu tahun 1929,dibentuklah panitia khusus mengadakan penelitian terhadap batu dan relief-reliefnya.Penelitian panitia menyimpulkan ada 3 macam kerusakan,masing-masing disebabkan:
1.Korosi,disebabkan pengaruh iklim
2.Kerja mekanis,disebabkan tangan manusia atau kekuatan lain yang datang dari luar.
3.Kekuatan tekanan,kerusakan karena tertekan atau tekanan batu-batunya berupa retak-retak bahkan pecah.
Usaha penyelamatan berikutnya dilakukan tahun 1963 oleh pemerintah Republik Indonesia dengan menyediakan dana cukup besar.Tetapi usaha ini terhenti dengan adanya pemberontakan G-30-S/PKI.Pada akhir 1960-an,Pemerintah Indonesia telah pula mengajukan kepada masyarakat internasional untuk pemugaran besar-besaran demi melindungi situs ini.
 

















































































































































































































































































+

Kamis, 09 Mei 2013

Legenda Roro Jonggrang

 
    Aku sudah melihat Prambanan.Kini aku pun ingin menuliskan kisah atau legenda,berkaitan dengan Prambanan.Meskipun hanya legenda semoga kita bisa menemukan makna dan hikmah yang tersirat.Nih baca ya.
   Dahulu kala,di Jawa Tengah.Tepatnya di wilayah Prambanan,terdapatlah dua kerajaan Hindu,yaitu Kerajaan Pengging dan Kerajaan Boko.Kerajaan Pengging merupakan kerajaan yang subur dan makmur.Di pimpin seorang raja yang arif dan bijaksana,bernama Prabu Damar Moyo.Dia memiliki seorang putra,bernama Raden Bandung Bondowoso (Bandawasa) yang gagah perkasa dan sakti.
    Sementara Kerajaan Kraton Boko terletak di kawasan kekuasaan Kerajaan Pengging di perintah seorang raja danawa (raksasa) kejam juga angkara murka,suka memakan daging manusia bernama Prabu Boko.Namun Prabu Boko (Baka) memiliki seorang putri,cantik nan jelita bagai bidadari dari kahyangan.Putri tersebut bernama Roro atau Rara Jonggrang (Loro Jonggrang).Prabu Boko juga dibantu seorang patih,bernama Patih Gupala (Gupolo),juga berwujud raksasa.
   Prabu Boko dengan Patih Gupala (Gupolo),ingin memperluas kerajaannya dan merebut Kerajaan Pengging.Untuk itulah mereka melatih balatentara dan menarik pajak dari rakyat guna membiayai perang.Setelah cukup persiapan,Prabu Boko bersama tentaranya menyerang Kerajaan Pengging.Pertempuran pun terjadi.Banyak korban tewas dari kedua belah pihak.Mengakibatkan rakyat Pengging kelaparan,hilang harta benda.
     Setelah diketahui rakyatnya sengsara serta banyak prajurit yang gugur,Prabu Damar Moyo pun mengutus anaknya,Raden Bandung Bondowoso untuk maju ke medan laga.Sehingga terjadilah pertempuran yang sangat hebat antara Raden Bandung Bondowoso melawan Prabu Boko.Akhirnya,Prabu Boko tewas karena kesaktian Raden Bandung Bondowoso.
   Mengetahui rajanya tewas,Patih Gupala (Gupolo) pun melarikan diri.Tentu saja Raden Bandung Bondowoso terus mengejarnya hingga ke Kraton Boko.Sesampainya di Kraton Boko,Patih Gupala (Gupolo) pun melaporkan kepada Putri Roro Jonggrang,ayahnya telah tewas di medan laga,di bunuh ksatria Pengging,Raden Bandung Bondowoso.
     Ketika Raden Bandung Bondowoso tiba di Kraton Boko,ia pun kaget.Memandang Putri Roro Jonggrang yang sangat cantik.Ia pun berhasrat mempersunting Putri Roro Jonggrang menjadi istrinya.Namun Putri Roro Jonggrang tidak berkenan diperistri Raden Bandung Bondowoso sebab ia telah menghabisi nyawa ayahnya.Putri pun membuat siasat agar ia bisa menolak lamaran Raden Bandung Bondowoso.Kemudian ia mengajukan syarat kepada Raden Bandung Bondowoso,yakni Jonggrang bersedia menjadi istrinya dengan mengabulkan dua keinginannya.Pertama,Raden Bandung Bondowoso membuat sumur Jalatunda.Kedua,Raden Bandung Bondowoso harus bisa membangun seribu candi dalam satu malam.
   Ternyata Raden Bandung Bondowoso menyanggupi permintaannya itu.Maka segera saja,ia membuat sumur Jalatunda.Setelah selesai,kemudian ia memanggil Putri Roro Jonggrang agar melihat sumur tersebut.Lalu Putri Roro Jonggrang meminta Raden Bandung Bondowoso untuk masuk ke dalam sumur.Kemudian Putri Roro Jonggrang memerintah Patih Gupala (Gupolo) menutup dan menimbun sumur dengan batu.Dengan maksud mengubur Bandung Bondowoso hidup-hidup.Tetapi Bandung Bondowoso berhasil keluar.Ia pun melakukan semedi.Sehingga ia bisa mendobrak timbunan batu itu dengan kesaktiannya.Bandung Bondowoso sempat marah dengan tipu daya sang putri.Namun karena kecantikan dan rayuannya,Roro Jonggrang mampu meredam murkanya sang Bandung Bondowoso.
     Selanjutnya,Roro Jonggrang menagih janji yang kedua kepada Bandung Bondowoso.Untuk mewujudkan syarat kedua tersebut,sang Bandung Bondowoso melakukan semedi,memanggil makhluk halus seperti jin,setan dan dedemit dari dalam bumi.Dengan bantuan makhluk halus itu,Bandung Bondowoso berhasil menyelesaikan 999 candi.Saat Roro Jonggrang mengetahui bahwa seribu candi telah hampir rampung,Roro berusaha menggagalkan tugas Bandung Bondowoso.
     Ia lalu membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan-perempuan desa untuk menumbuk padi.Ia pun memerintahkan agar membakar jerami disisi Timur.Mendengar ayam berkokok dan orang menumbuk padi,para makhluk halus pun mengira jika pagi sudah tiba.Tentu sebentar lagi matahari akan terbit.Maka para makhluk halus ketakutan dan bersembunyi kembali ke dalam bumi.Sehingga hanya 999 candi yang berhasil di bangun.Itu artinya Bandung Bondowoso gagal memenuhi syarat yang diajukan Roro Jonggrang.
    Akan tetapi Bandung Bondowoso mengetahui kecurangan dan tipu muslihat Roro Jonggrang.Bandung Bondowoso sangat murka lalu mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu.Roro Jonggrang pun berubah wujud menjadi arca yang indah untuk menggenapi candi terakhir.Menurut kisah ini,situs Kraton Ratu Boko didekat Prambanan merupakan istana Prabu Boko.Sedangkan 999 candi yang tidak selesai,kini dikenal sebagai candi Sewu.Dan arca Durga di ruang Utara,candi utama di Prambanan merupakan perwujudan sang putri di kutuk menjadi batu dan tetap dikenang sebagai Roro Jonggrang.
   Hmm...boleh ya sedikit kita menafsirkan bagaimana kisah Roro Jonggrang dan Prambanan saling berkaitan.Serta legenda tersebut,senantiasa masih segar diingatan masyarakat.Yuuk...!
Legenda ini merupakan dongeng atau folklor lokal,menjelaskan asal mula yang ajaib dari situs bersejarah di Jawa,yakni Kraton Ratu Boko atau Baka,candi Sewu dan arca Durga di ruang Utara candi utama Prambanan.Walaupun candi-candi ini berasal dari abad ke-9,diduga dongeng tersebut di susun ketika zaman selanjutnya,yaitu Kesultanan Mataram.
  Adapun tafsiran lainnya,mengungkapkan kisah tersebut kemungkinan merupakan ingatan kolektif samar-samar dari penduduk setempat tentang kejadian bersejarah yang pernah terjadi di daerah tersebut.Yakni kejadian perebutan kekuasaan antara wangsa Syailendra dan wangsa Sanjaya untuk berkuasa di Jawa Tengah.Prabu Boko mungkin dimaksudkan sebagai raja Samaratungga dari wangsa Syailendra.Sementara Rakai Pikatan sebagai Bandung Bondowoso dan Prabu Pramodharwardhani,putri Samaratungga sekaligus istri Rakai Pikatan,sebagai Roro Jonggrang.Peristiwa bersejarah sebenarnya,ialah pertemuan antara Balaputradewa melawan Pramodhawardhani yang di bantu suaminya Rakai Pikatan.Dimana akhirnya pertemuan itu dimenangkan oleh Rakai Pikatan dan mengakhiri dominasi wangsa Syailendra di Jawa Tengah.
   Apapun itu bentuk legenda yang ada di bumi pertiwi ini,tidak perlu dipusingkan ya.Paling tidak bisa menggali pesan yang tersirat.Dan tentu saja salah satu kekayaan budaya nenek moyang yaitu tentang bahasa lisan atau sastra yang diwariskan turun temurun.Keanekaragaman inilah yang mesti kita lestarikan loh.Bagaimana bisa menumbuhkan cinta itu,yah tidak salahkan kita berjalan seraya belajar.Menabung untuk cinta tanah air.Khususnya Bhinneka Tunggal Ika.Iya kan!?
     

Sabtu, 20 April 2013

Citra Karya Guratan Prambanan

          

    21 Juni 2012.Jiwa ini menikmati liburan kenaikan sekolah,menyambangi pesona salah satu candi yang tersohor di nusantara.Bahkan gaungnya melintasi dunia.Salah satu candi termegah di Asia Tenggara,menjadi magnet pesona kalangan kunjungan wisatawan mancanegara.Yakni candi Prambanan.Pendar sang surya mulai beranjak,lumayan panas kala raga melintasi kawasan Prambanan.Limit Zuhur menyapa.Setelah beres urusan membayar tiket,Rp.30.000 aku pun melenggang masuk.O iya,kali ini aku menggunakan ojek.Mas Edi nama pemilik motor yang bersedia mengantar dan menunggu aku ke tempat tujuan.
   Cukup jauh juga kaki melangkah ke lokasi berdirinya Prambanan.Tetapi terhibur ketika mata memandang hamparan hijau disekitarnya.Dengan padanan alunan khas Gamelan yang menggema.Walau aku aku tak tahu  pasti darimana asal arah bunyian itu.Prambanan,dikenal juga dengan nama candi Roro Jonggrang (Rara Jonggrang;Loro Jonggrang;Lara Jonggrang).Lokasinya berada di perbatasan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan provinsi Jawa Tengah,+ 17 km ke arah Timur dari kota Yogyakarta atau sekitar 53 km sebelah Barat Solo.Kompleks Prambanan termasuk ke dalam 2 wilayah yakni kompleks bagian Barat,yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta dan bagian Timur,daerah provinsi Jawa Tengah.Jadi percandian Prambanan berdiri disebelah Timur sungai Opak,+ 200 m sebelah Utara,Jl.Raya Yogya-Solo.Desa Prambanan atau desa Bokoharjo,kecamatan Prambanan,kabupaten Sleman.Letak candi ini,di Pulau Jawa + 20 km Timur Yogyakarta,40 km Barat Surakarta dan 120 km Selatan Semarang.Dimana daerahnya di bagi antara Sleman dan Klaten.
  Gugusan candi ini dinamakan Prambanan disebabkan letaknya di area wilayah Prambanan.Sedangkan nama Roro Jonggrang identik dengan legenda seorang gadis yang jonggrang atau jangkung putri Prabu Boko.Prambanan merupakan situs warisan dunia UNESCO,diberikan UNESCO pada tahun 1991.Candi Hindu terbesar di Indonesia.Candi Siwa,candi utama,memiliki ketinggian mencapai 47 m.Menjulang ditengah kompleks kumpulan candi yang lebih kecil.
  Candi Prambanan,gugusan candi Hindu,di bangun abad IX,di Jawa Kuno,oleh raja-raja dinasti Sanjaya.Ditemukannya aksara nama Pikatan dari candi ini,timbullah pendapat jika candi ini di bangun oleh Rakai Pikatan.Beliau memiliki seorang permaisuri bernama Pramodawardhani.Pramodawardhani seorang putri dari Samaratungga,pendiri candi Borobudur.Berdasarkan prasasti berangka 56 M prasasti Siwargrha atau Siwagrha.Penyelesaian candi ini kemudian dilanjutkan dan diperluas oleh raja atau Rakai Balitung Maha Sambu,sebagai perwujudan politik,menegakkan kedudukannya sebagai raja yang besar.
   Bangunan suci ini,didirikan untuk memuliakan dewa Siwa (Sanskerta;Shiva-grha yang berarti : Ranah Siwa) atau Siwalaya (Sanskerta : shiva-laya berarti Ranah Siwa atau Alam Siwa).Pada prasasti ini dituliskan ketika pembangunan candi Siwargrha sedang berlangsung,dilakukan juga pekerjaan umum,yaitu perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai didekat candi ini.Sungai yang dimaksud,sungai Opak,mengalir dari Utara ke Selatan sepanjang sisi Barat kompleks Prambanan.Sejarawan menduga,aslinya aliran sungai ini berbelok,melengkung ke arah Timur,dianggap terlalu dekat ke candi sehingga erosi sungai bisa membahayakan konstruksi candi.Proyek tata air ini dilakukan dengan membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai dengan poros Utara-Selatan,sepanjang dinding Barat diluar candi.Bekas aliran sungai asli lalu ditimbun guna memberikan tempat lebih luas bagi pembangunan deretan candi Perwara (candi Pengawal atau candi Pendamping).
    Adanya pembangunan candi ini juga menandingi candi Buddha Borobudur dan candi Sewu,berada tidak jauh dari Prambanan.Menurut para sejarawan lama menduga,pembangunan candi Hindu ini,memberi tanda keluarga Sanjaya akan kembali berkuasa di Jawa.Fakta tersebut berdasarkan teori wangsa kembar,berlainan kepercayaan yang unjuk persaingan.Yakni wangsa Sanjaya,menganut Hindu dan wangsa Syailendra,Buddha.Dengan dibangunnya candi ini,menandai Hinduisme aliran Siwa kembali memperoleh dukungan keluarga kerajaan.Sedangkan sebelumnya wangsa Syailendra cenderung lebih memandang Buddha aliran Mahayana.Hal ini menandai,kerajaan Medang beralih pusat dukungan keagamaannya.Dari Buddha Mahayana ke pemujaan Siwa.
   Adanya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah ini.Belum lagi terjadinya gempa bumi serta beberapa kali meletusnya gunung Merapi.Mengakibatkan candi Prambanan runtuh,tinggal puing-puing batu,berserakan.Pada 27 Mei 2006,gempa bumi,berkekuatan 5,9 Skala Richter.Sementara United States Geological Survey,melaporkan kekuatan gempa 6,2 Skala Richter.Telah menghancurkan wilayah Bantul dan sekitarnya.Gempa tersebut mengakibatkan kerusakan fatal pada banyak bangunan juga kematian warganya.Gempa ini berpusat pada patahan tektonik Opak.Patahannya sesuai arah lembah sungai Opak,didekat Prambanan.
   Diantara bangunan yang rusak hebat ialah kompleks candi Prambanan,terutama candi Brahma.Pecahan batu besar,serta panil-panil ukiran,kemuncak wajra berjatuhan dan berserakan.Gugusan candi ini pernah di tutup dari kunjungan wisatawan hingga kerusakan dan bahaya keruntuhan bisa di prediksi.Balai arkeologi Yogyakarta mengatakan,diperlukan waktu berbulan-bulan agar diketahui sejauh mana kerusakan akibat gempa tersebut.Beberapa minggu kemudian,tahun 2006,situs ini di buka kembali untuk kunjungan wisata.Tahun 2008,tercatat sejumlah 856.029 wisatawan Indonesia dan 114.951 wisatawan mancanegara mengunjungi Prambanan.6 Januari 2009,pemugaran candi Nandi selesai.Tahun 2009,ruang dalam candi utama di tutup dari kunjungan wisatawan dengan alasan keamanan.
  Warga Jawa,disekitar candi telah mengetahui keberadaan candi ini.Namun mereka tidak paham latar belakang sejarah sebenarnya.Siapakah raja dan kerajaan apa telah mendirikan bangunan ini.Sebagai hasil imajinasi,penduduk setempat menciptakan dongeng lokal untuk menjelaskan asal mula keberadaan candi-candi ini.Tak luput pula kisah fantastis tentang raja raksasa,ribuan candi yang di bangun makhluk halus,jin,dedemit cukup dengan waktu semalam serta putri cantik yang di kutuk menjadi arca.Legenda inilah yang melekat pada candi Prambanan dikenal dengan kisah Rara Jonggrang (Roro Jonggrang/Loro Jonggrang).
   O ya,di tahun 1733,candi ini ditemukan oleh CA.Lons berkebangsaan Belanda.Candi ini menjadi perhatian dunia ketika masa pendudukan Britania atas Jawa.Kemudian Colin Mackenzie,seorang surveyor,bawahan Sir Thomas Stamford Raffles,menemukan candi ini.Walaupun Sir Thomas,memerintahkan penyelidikan lebih lanjut,beberapa tahun lamanya runtuhan candi ini tetap terlantar.Penggalian tak serius dilakukan selama 1880-an,sayangnya malah menyuburkan praktek penjarahan ukiran batu candi.
   Lalu tahun 1855,Jan Willem Ijzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi.Beberapa saat kemudian Isaac Groneman mengadakan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut di tumpuk dengan sembarangan di sepanjang sungai Opak.Arca-arca dan relief candi di ambil warga Belanda,di bikin hiasan taman.Sedangkan warga pribumi menjadikan batu candi sebagai bahan bangunan dan pondasi rumah.
   Kemudian tahun 1918 dimulailah pemugaran.Pada tahun 1930-an barulah adanya upaya pemugaran yang serius.Tahun 1902-1903,Theodoor van Erp,memelihara bagian yang rawan runtuh.Tahun 1918-1926,dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di pimpin P.J.Perquin dengan cara lebih sistematis sesuai kaidah arkeologi.Tahun 1926,dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya,tahun 1930.Tahun 1931,digantikan oleh Ir.V.R.van Romondt hingga tahun 1942.Kemudian kepemimpinan renovasi itu diserahkan kepada putra Indonesia,berlanjut hingga tahun 1993.
  Usaha perbaikan dan pemugaran berlangsung tiada henti.Pemugaran candi Siwa,yakni candi utama kompleks ini dirampungkan tahun 1953.Pada 20 Desember 1953 diresmikan presiden pertama Republik Indonesia,Ir.Soekarno.Bagian candi ini banyak yang di renovasi,diganti batu baru.Akibat batu-batu asli sudah banyak di curi atau di pakai ulang di tempat lain.Sebuah candi akan di renovasi jika minimal 75 % batu asli masih ada.Karena itu,candi-candi kecil,tidak di bangun ulang,tinggal pondasinya saja.Jikapun ada pemugaran yang dilanjutkan,yakni candi Brahma dan candi Wisnu.Candi Brahma di pugar mulai tahun 1977.Diresmikan 23 Maret 1987.Candi Wisnu mulai di pugar tahun 1982.Diresmikan presiden Soeharto,27 April 1991.
  Awal tahun 1990-an disebabkan pasar dan kampung yang merebak liar disekitar candi,pemerintah memindahkan kawasan itu.Menggusur lokasi perkampungan juga sawah di area tersebut.Lalu memugarnya menjadi Taman Purbakala.Taman ini meliputi wilayah luas di tepi jalan raya Yogyakarta-Solo,disisi Selatannya.Termasuk semua kompleks candi Prambanan.Diantaranya seperti candi Lumbung,Bubrah dan candi Sewu disebelah Utara.Tahun 1992,pemerintah Indonesia,perusahaan milik negara,Persero PT Taman Wisata candi Borobudur,Prambanan dan Ratu Boko,bertugas mengelola Taman Wisata Purbakala di Borobudur,Prambanan,Ratu Boko serta areal sekitarnya. 
  Sahabat,tepat diseberang sungai Opak di bangun kompleks panggung dan gedung pertunjukkan Trimurti.Secara rutin mengadakan pertunjukan sendratari Ramayana.Panggung terbuka Trimurti tepat berada diseberang candi di tepi Barat sungai Opak.Berlatar candi Prambanan,di sorot cahaya lampu.Panggung terbuka ini digunakan kala musim kemarau.Jika musim hujan,pertunjukan diselenggarakan di panggung tertutup.Tari Jawa Wayang Orang Ramayana ini merupakan tradisi adiluhung keraton Jawa,telah berusia ratusan tahun.Biasanya diadakan di keraton dan mulai dipertunjukkan di Prambanan kala bulan purnama sejak tahun 1960-an.Bermula dari inilah Prambanan menjadi daya tarik wisata budaya dan purbakala utama di Indonesia.
    Tahun 1990-an usai pemugaran besar-besaran.Prambanan pun kembali menjadi pusat keagamaan Hindu di Jawa.Kebangkitan kembali nilai Prambanan disebabkan masih terdapat cukup banyak masyarakat penganut Hindu.Baik pendatang dari Bali maupun warga Jawa yang menganut Hindu khususnya yang bermukim di Yogyakarta,Klaten dan sekitarnya.Tiap tahun masyarakat Hindu dari provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta berkumpul di candi Prambanan.Untuk mengadakan upacara hari Galungan,Tawur Kesanga dan Nyepi.
   Okelah.Sekarang aku menuliskan disini bagaimana deskripsi  bangunan Prambanan.Kompleks gugusan Prambanan terdiri,latar bawah,tengah dan atas (latar pusat),semakin ke arah dalam makin tinggi letaknya.Berturut-turut luasnya,390 meter persegi,222 meter persegi dan 110 meter persegi.Latar bawah tidak berisi apa pun.Didalam latar tengah terdapat reruntuhan candi-candi Perwara.
  Apabila seluruhnya telah selesai di pugar,maka akan ada 224 buah candi.Ukirannya semua sama.Luas dasar 6 meter persegi dan tingginya 14 meter.Latar pusat,latar terpenting diatasnya,berdiri 16 buah candi besar dan kecil.Candi-candi utama terdiri atas 2 deret,saling berhadapan.Deret pertama,candi Siwa,candi Wisnu dan candi Brahma.Deret kedua ,candi Nandi,candi Angsa dan candi Garuda.Pada ujung-ujung lorong yang memisahkan kedua deretan candi tersebut terdapat candi Apit.Delapan candi lainnya lebih kecil.Empat diantaranya candi Kelir dan empat candi lainnya disebut candi Sudut.Jadi,keseluruhan candi terdiri 240 candi
    Pintu masuk ke kompleks bangunan ini,terdapat di keempat arah penjuru mata angin.Namun arah hadap bangunan ini,ke arah Timur,maka pintu masuk utama candi,gerbang Timur.Kompleks candi Prambanan terdiri:
1.Tiga candi Trimurti,yakni candi Siwa,Wisnu dan Brahma
2.Tiga candi Wahana,yakni candi Nandi,Garuda dan Angsa
3.Dua candi Apit,terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana disisi
   Utara dan Selatan
4.Empat candi Kelir,terletak di empat penjuru mata angin tepat dibalik pintu masuk
   halaman dalam atau zona inti
5.Empat candi Patok,terletak di empat sudut halaman dalam atau zona inti
6.Dua ratus dua puluh empat candi Perwara,tersusun dalam empat barisan konsentris dengan
   jumlah candi barisan terdalam hingga terluar 44,52,60 dan 68
Jadi,total ada 240 candi di kompleks Prambanan.

    Di kompleks candi Prambanan,aslinya terdapat 240 candi besar dan kecil.Namun sekarang cuma tersisa 18 candi,yakni 8 candi utama,8 candi kecil di zona inti dan 2 candi Perwara.Candi Perwara,memang belum banyak di pugar.Dari 224 candi Perwara,2 sudah di pugar.Selainnya tumpukan batu berserakan.Kompleks candi Prambanan terdiri 3 zona,pertama yaitu zona luar;kedua zona tengah,terdiri dari ratusan candi;ketiga yaitu zona dalam,zona tersuci,tempat 8 candi utama dan 8 kuil kecil.
   Berdasarkan lahan bujur sangkar penampang denah kompleks candi Prambanan terdiri dari tiga bagian atau zona.Masing-masing halaman zona ini dibatasi tembok batu andesit.Zona terluar,ditandai pagar bujur sangkar,masing-masing sisinya sepanjang 390 m dengan orientasi Timur Laut-Barat Daya.Kecuali gerbang Selatan,masih tersisa bagian gerbang lain dan dinding candi ini sudah banyak yang hilang.Fungsi dari halaman luar ini secara pasti belum diketahui.Kemungkinan lahan taman suci atau kompleks asrama Brahmana dan murid-muridnya.Mungkin dulu bangunan yang berdiri di halaman terluar ini terbuat dari bahan kayu,sehingga sudaj lapuk,musnah tidak tersisa.
   Candi Prambanan,salah satu candi Hindu terbesar di Asia Tenggara selain Angkor Wat.Tiga candi utama disebut Trimurti,dipersembahkan kepada tiga dewa utama Trimurti : Siwa sang Pendeta Alam,Wisnu sang Pemelihara dan Brahma sang Pencipta.Di kompleks candi ini Siwa lebih diutamakan,lebih dimuliakan dari dewa Trimurti lainnya.Candi Siwa,bangunan utama sekaligus terbesar dan tertinggi.Tingginya menjulang 47 m.
Sekarang mari kita kenali candi-candi di kompleks Prambanan.
1.CANDI SIWA
  Candi dengan luas dasar 34 m persegi.Tinggi 47 m merupakan candi utama terbesar,tertinggi pun terpenting.Puncak mastaka atau kemuncak candi,dimahkotai modifikasi bentuk wajra,melambangkan intan atau halilintar.Bentuk wajra tersebut,merupakan versi Hindu.Sandingan dari stupa,ditemukan di kemuncak candi Buddha.Candi Siwa dikelilingi lorong galeri.Berhias relief mengisahkan tentang Ramayana.Terukir di dinding di dalam langkan.Diatas pagar langkan ini,dipagari jajaran kemuncak,juga berbentuk wajra.Jika ingin mengikuti kisah sesuai urutannya pengunjung harus masuk dari sisi Timur.Kemudian melakukan pradaksina,berputar mengelilingi candi sesuai arah jarum jam.Kisah Ramayana ini dilanjutkan ke candi Brahma.
   Dinamakan candi Siwa sebab didalamnya terdapat arca Siwa Mahadewa,yakni arca terbesar.Bangunan ini dibagi ,3 bagian secara vertikal,kaki,tubuh dan kepala/atap.Kaki candi melukiskan  "dunia bawah" tempat manusia masih diliputi hawa nafsu.Tubuh candi melukiskan "dunia tengah"  tempat manusia telah meninggalkan keduniawian.Atap menggambarkan "dunia atas" tempat para dewa.Candi Siwa berada ditengah-tengah.Terdapat lima ruangan.Satu ruangan disetiap arah mata angin dan satu garbagriha,yakni ruangan utama dan terbesar.Terletak ditengah candi.Ruangan Timur terhubung dengan ruangan utama tempat bersemayam arca Siwa Mahadewa (Perwujudan Siwa sebagai dewa tertinggi) setinggi 3 m.Arca ini memiliki laksana (atribut atau simbol).Siwa,yakni chandrakapala (tengkorak diatas bulan sabit),jatamakuta (mahkota keagungan) dan trinetra (mata ketiga) di dahi.Ada juga versi yang mengungkapkan arca ini memiliki empat lengan.Memegang atribut Siwa,yakni aksamala (tasbih),camara (rambut ekor kuda pengusir lalat) dan trisula.Arca ini mengenakan upawita (tali kasta) berbentuk Ular Naga (Kobra).Siwa digambarkan mengenakan cawat dari kulit Harimau.Dengan ukiran kepala,cakar dan ekor Harimau di pahanya.
   Gambar kosmos terlihat pada arca dewa-dewa dan makhluk-makhluk surgawi.Menggambarkan gunung Mahameru (G.Everest di India) tempat para dewa.Percandian Prambanan merupakan replika gunung itu.Terbukti dengan adanya arca-arca dewa Lokapala,terpahat pada kaki candi Siwa.Empat pintu masuk pada candi itu,sesuai keempat arah mata angin.Pintu utama,menghadap ke Timur dengan tangga masuknya yang terbesar.Di kamar kirinya berdiri 2 arca raksasa penjaga.Membawa gada yang merupakan manifestasi dari Siwa.Didalam candi terdapat 4 ruangan,menghadap keempat arah mata angin.Mengelilingi ruangan terbesar yang ada ditengah-tengah.Kamar terdepan kosong sedangkan ketiga kamar lainnya masing-masing berisi arca-arca : Siwa maha guru,Ganesha dan Durga.Dasar kaki candi dikelilingi selasar,dibatasi pagar langkan.
  Pada dinding langkan sebelah dalam,terdapat relief naratif.Mengisahkan epos Hindu,Ramayana dan Krishnayana.Dapat diikuti dengan cara atau ritual pradaksina yakni ritual mengelilingi bangunan suci dari pintu utama,searah jarum jam bagi peziarah.Kisah Ramayana diawali dari sisi Timur candi Siwa,selanjutnya ke candi Brahma.Bila kita lihat pagar langkan candi Wisnu,tampak relief naratif Krishnayana,mengisahkan kehidupan Krishna,sebagai salah satu awatara Wisnu.Relief Ramayana,mengisahkan bagaimana Shinta,istri Rama,di culik Rahwana.Panglima bangsa wanara (Kera),Hanuman,datang ke Alengka,membantu Rama mencari Shinta.Cerita ini pun ditampilkan pada sendratari Ramayana,yakni pagelaran Wayang Orang Jawa.Dipentaskan secara rutin di panggung terbuka Trimurti,setiap malam purnama.
  Corak berupa hiasan di dinding sebelah luar,akan tampak "kinari-kinari" (makhluk berjasad Burung,berkepala manusia),"katamakara" (kepala raksasa,lidahnya berwujud sepasang mitologi) serta makhluk surgawi lainnya.Atap candi bertingkat-tingkat.Susunannya begitu kompleks.Masing-masing berhias sejumlah "ratna" serta puncaknya terlihat "ratna " terbesar.
Bagaimana pulaa arca-arca yang terdapat di gugusan Prambanan ya?Hmm...sepertinya juga memiliki makna bagi pemeluknya.Oke deh.Mari kita coba mengenalinya ya.
a.Arca Siwa Maha Dewa
Dari kepercayaam Trimurti-Hindu dewa paling dihormati dewa Brahma,sebagai pencipta alam.Lalu dewa Wisnu,sebagai pemelihara dan dewa Siwa,sebagai pendeta alam.Namun di India ataupun di Indonesia,Siwa merupakan yang paling terkenal.Di Jawa,ia dianggaap tertinggi.Karenanya ada yang menghormatinya sebagai mahadewa.Arca ini memiliki tinggi 3 m.Berdiri diatas landasan batu setinggi 1 m.Diantara kaki arca dan landasanny,terbentuk batu bundar,berpola bunga Teratai.Arca ini,melukiskan raja Balitung.Tanda-tanda sebagai Siwa,yaitu tengkorak diatas bulan sabit pada mahkotanya.Mata ketiga didahinya.Bertangan empat,berselempangkan Ular.Kulit Harimau di pinggangnya dan senjata Trisula disandaran arcanya.Tangan-tangannya memegang kipas,aksamala (tasbih),tunas bunga Teratai juga benda bulat sebagai benih alam semesta.Masyarakatnya menganggap raja Balitung,penjelmaan Siwa.Arca pendharmaan sebagai anumerta beliau.Sehingga tatkala raja tersebut wafat,arwahnya dianggap bersatu kembali dengan dewa penitisnya,yakni Siwa.Arca Siwa ini berdiri diatas lapik bunga padma diatas landasan persegi berbentuk yoni.Ada sisi Utaranya terukir Ular Naga (Kobra).Tiga ruang yang lebih kecil lainnya menyimpan arca-arca berukuran kecil,berkaitan dengan Siwa.Didalam ruang Selatan terdapat resi Agastya,Ganesha putra Siwa di ruang Barat.Di ruang Utara terdapat arca Sakti atau istri Siwa,Durga Mahisasuramardini atau Mahesa Sura Mardhini,melukiskan Durga sebagai pembasmi Mahisasura.Raksasa Lembu yang menyerang swargaloka.Arca Durga ini disebut Rara Jonggrang (dara langsing).
b.Arca Siwa Maha Guru
Arca berbentuk sesosok tua berjanggut.Berdiri,perut gendut.Tangan kanannya,mencengkram tasbih,tangan kiri kendi.Bahunya ditemukan kipas.Keseluruhan itu merupakan tanda-tanda seorang pertapa.Trisula,terletak di sebelah kanan belakangnya.Mengartikan senjata khas Siwa.Arca tersebut melukiskan sosok pendeta alam yang ada di istana raja Balitung.Juga sebagai penasehat serta guru.Disebabkan jasa besarnya ketika mengenalkan agama Hindu-Siwa,ia pun dipandang salah satu aspek (bentuk) dari Siwa.
c.Arca Ganesha
Arca ini berbentuk manusia berkepala Gajah.Bertangan empat,duduk dengan perut gendut.Tangan-tangan belakangnya,menggenggam tasbih juga kampak.Tangan-tangan depannya mencengkram patahan gadingnya sendiri beserta mangkuk.Ujung belalainya dimasukkan ke dalam mangkuk itu.Mencitrakan ia tidak pernah puas meneguk ilmu pengetahuan.Ganesha,menjadi lambang kebijaksanaan,ilmu pengetahuan.Pengusir beragam kesusahan.Pada mahkotanya,tampak tengkorak pun bulan sabit.Merupakan tanda ia anak Siwa dan istrinya,Uma.Arca tersebut mengisahkan putra mahkota juga panglima perang raja Balitung.
d.Arca Durga atau Rara Jonggrang (Roro Jonggrang;Loro Jonggrang)
Arca tersebut berupa sesosok wanita bertangan delapan.Menggenggam bermacam senjata : cakra,gada,anak panah,ekor Banteng,Sankha,perisai,busur,panah serta rambut.Berkepala raksa Asura.Ia berdiri diatas Banteng Nandi dengan sikap "tribangga" (3 gaya gerak,membentuk 3 lekukan tubuh).Benteng Nandi sesungguhnya penjelmaan Asura,sedang menyamar.Durga bisa mengalahkannya lalu menginjaknya,sampai keluarlah Asura dari mulutnya kemudian di tangkapnya.Ia merupakan satu aspek dari Sakti (istri) Siwa.Berdasarkan mitologi,ia tercipta dari lidah-lidah api.Dimana lidah-lidah api tersebut keluar dari tubuh para dewa.Durga,ialah dewi kematian,sebab arca tersebut mengarah ke Utara,yakni mata angin kematian.Sesungguhnya arca tersebut begitu indah jika di lihat dari kejauhan.Seolah-olah hidup,tersenyum.Tetapi hidungnya telah rusak akibat tangan-tangan jahil.Hmm...sangat tidak beretika ya!Merusak benda sejarah.O ya,arca ini melukiskan permaisuri raja Balitung.
2.CANDI BRAHMA
   Luas dasarnya 20 m persegi dan tinggi,antara 33 dan 37 m.Didalam satu-satunya ruangan berdirilah arca Brahma.Berkepala empat dan berlengan empat.Candi ini terletak disisi Utara.Candi Brahma tentu saja juga terdapat arca Brahma.Arca tersebut sesungguhnya teramat indah jika tidak mengalami kerusakan.Salah satu tangannya menggenggam tasbih,satunya lagi memegang "kamandalu" yaitu,tempat air.Keempat wajahnya melukiskan keempat kitab suci Weda.Masing-masingnya mengarah keempat arah mata angin.Sebagai pencipta,ia membawa air.Disebabkan semua komponen alam keluar dari air.Sementara tasbih,menyiratkan waktu.Dasar kaki candi dikelilingi selasar.Dibatasi pagar langkan dimana pada dinding langkan sebelah dalam terpahat relief lanjutan cerita Ramayana dan relief yang sama di candi Siwa hingga kisah tersebut selesai.
    Persis dihadapan candi Trimurti,ada tiga candi yang lebih kecil daripada candi Brahma dan Wisnu.Dimana candi tersebut dipersembahkan untuk kendaraan atau wahana dewa-dewa ini.Seperti,sang Lembu Nandi,wahana Siwa.Sang Angsa,wahana Brahma dan sang Garuda,wahana Wisnu.Candi-candi wahana tersebut,berlokasi didepan dewa pengendaranya.Didepan candi Siwa terlihat candi Nandi.Didalamnya ditemukan arca Lembu Nandi.Di dinding belakang arca Nandi,dikiri maupun kanannya,mengapit arca Chandra,dewa bulan dan Surya dewa matahari.
3.CANDI WISNU
   Wujud bentuk,ukuran,relief beserta hiasan dinding luarnya serupa seperti candi Brahma.Didalam satu-satunya ruangan yang ada,berdirilah arca Wisnu.Dengan tinggi hampir 3 m.Bertangan empat,memegang gada,cakra,Tiram.Pada dinding langkan sebelah dalam terpahat relief,kisah Kresna sebagai "avatara" atau penjelmaan Wisnu dan Balarama (Baladewa) kakaknya.Persis dihadapan candi Wisnu terlihat candi yang dipersembahkan untuk Garuda.Akan tetapi sama seperti candi Angsa,didalamnya tidak ditemukan arca Garuda.Sampai sekarang Garuda sebagai lambang penting di Indonesia.Yakni lambang negara Garuda Pancasila.
4.CANDI NANDI
    Memiliki luas dasar 15 m persegi dan tinggi 25 m.Didalam satu-satunya ruangan yang ada,terbaring arca seekor Lembu Jantan dengan sikap merdeka.Panjang arca tersebut + 2 m.Disudut belakangnya tanpa arca dewa Chandra.Chandra yang bermata tiga berdiri diatas kereta.Di tarik 10 ekor kuda.Surya berdiri diatas kereta,ditarik 7 ekor kuda.Candi ini sayangnya sudah runtuh.
5.CANDI ANGSA
    Candi ini memiliki sebuah ruangan yang kosong.Luas dasarnya 13 m persegi.Tinggi 22 m.Kemungkinan ruangan tersebut sekedar digunakan sebagai kandang angsa.Hewan wahana Brahma.
6.CANDI GARUDA
     Bentuk ukuran serta hiasan dindingnya persis seperti candi Angsa.Didalam satu-satunya ruangan yang ada tampak arca kecil,berwujud seekor Naga.Garuda merupakan kendaraan Wisnu.
7.CANDI APIT
   Luas dasarnya atau tapak denah 6 x 6 m atau 6 m persegi.Tinggi diantara 14 dan 16 m.Ruangannya kosong.Mungkin candi ini digunakan untuk bersemedi sebelum memasuki candi-candi induk.Disamping 8 candi utama ini,ditemukan candi kecil berupa kuil kecil.Kemungkinan fungsinya menyerupai pelinggihan dalam pura Hindu Bali.Tempat meletakkan canang atau sesaji.Sekaligus untuk aling-aling didepan pintu masuk.Disebabkan keindahannya candi ini mungkin di pakai sebagai menumbuhkan estetika dalam kompleks percandian Prambanan.
8.CANDI KELIR
   Luas dasarnya 1,55 m persegi,tinggi 4,10 m.Candi ini tidak memiliki tangga masuk.Kegunaannya untuk penolak bala.Candi Kelir ini berjumlah 4 candi.Terdapat diempat penjuru mata angin.Dimuka pintu masuk.
9.CANDI SUDUT atau CANDI PATOK
  Ukuran candi-candi ini persis sama seperti candi Kelir.Berbentuk miniatur candi tanpa tangga.Tinggi sekitar 2 m.
CANDI PERWARA
  Dua dinding berdenah bujur sangkar mengurung dua halaman dalam.Tersusun orientasi sesuai empat penjuru mata angin.Dinding kedua berukuran panjang 225 m,ditiap sisinya.Diantara dua dinding ini,yaitu halaman kedua atau zona kedua.Zona kedua terdiri dari 224 candi Perwara.Candi-candi tersebut di bangun diatas undakan teras-teras yang makin ke tengah sedikit makin tinggi.Empat baris candi-candi itu berukuran lebih kecil daripada candi utama.Maka disebutlah candi ini candi Perwara,yakni candi pengawal atau candi pelengkap.Candi-candi Perwara di susun dalam empat baris konsentris.Baris terdalam terdiri 44 candi,baris kedua 52 candi,baris ketiga 60 candi dan baris keempat merangkap baris terluar,68 candi.
    Masing-masing candi Perwara berukuran tinggi 14 m dengan tapak denah 6 x 6 m.Jumlah semua candi Perwara di halaman ini,224 candi.Kesemua candi Perwara mempunyai satu tangga dan pintu masuk sesuai arah hadap utamanya.Kecuali 16 candi di sudut terdapat dua tangga dan pintu masuk menghadap kedua arah luar.Jika kebanyakan atap candi di halaman dalam zona inti berbentuk wajra maka atap candi Perwara berbentuk ratna yang melambangkan permata.Aslinya terdapat banyak candi di halaman ini.Namun masih sedikit yang telah di pagar.Bentuk candi Perwara di rancang seragam.Sejarawan memprediksi candi-candi tersebut di bangun dan dibiayai oleh penguasa daerah sebagai tanda bukti  dan persembahan bagi raja.
  Tetapi ada pendapat mengaitkan empat baris candi Perwara melambangkan empat kasta.Dan cuma orang-orang kasta itu yang boleh memasuki dan bersembah hyang didalamnya.Baris paling dalam hanyaboleh dimasuki kasta Brahmana.Selanjutnya sampai baris terluar,barisan candi untuk Ksatria,Waisya dan Sudra.Sementara pihak lain menganggap tidak ada kaitannya antara candi Perwara dan empat kasta.Barisan candi Perwara kemungkinan digunakan sebagai sembah hyang atau tempat bertapa (meditasi) bagi pendeta dan pengikutnya.
Lalu bagaimanakah arsitektur Prambanan ini?Yuk...kita perhatikan.Anggap saja kita juga ahli sejarah ya!
  Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu.Berdasarkan kitab Wastu Sastra.Denah candi mengikuti pola mandala.Sementara bentuk candi yang tinggi menjulang nerupakan ciri khas candi Hindu.Prambanan mempunyai nama asli Siwargrha dan di rancang menyerupai rumah Siwa.Yakni mengikuti bentuk gunung suci Mahameru.Tempat para dewa bersemayam.Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model alam semesta menurut konsep kosmologi Hindu,yakni terbagi atas beberapa lapisan ranah,alam atau Loka.

 

     Selayaknya Borobudur,Prambanan mempunyai tingkatan zona candi.Berawal dari kurang suci sampai ke zona paling suci.Walaupun berbeda nama tiap konsep Hindu ini,mempunyai sandingannya dalam konsep Buddha.Pada hakikatnya hampir sama.Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal terbagi atas tiga zona.Yaitu,
   Bhurloka (dalam Buddhisme : Kamadhatu),yakni ranah terendah makhluk fana.Manusia,hewan serta makhluk halus dan iblis.Di ranah ini manusia masih terikat hawa nafsu,hasrat serta cara hidup tidak suci.Halaman terluar dan kaki candi melambangkan ranah Bhurloka.
    Bhuwarloka (dalam Buddhisme : Rupadhatu) merupakan alam tengah,tempat orang suci.Resi,pertapa dan dewata rendahan.Di alam ini manusia mulai melihat cahaya kebenaran.Halaman tengah dan tubuh candi melambangkan rumah Bhuwarloka.
    Swarloka (dalam Buddhisme : Arupadhatu),ialah jenis ranah tertinggi sekaligus tersuci.Tempat para dewa bersemayam.Disebut pula swargaloka.Halaman dalam dan atap candi melambangkan ranah Swarloka.Atap candi-candi di kompleks Prambanan dihiasi kemuncak mastaka.Berupa ratna (Sanskerta : permata).Bentuk ratna Prambanan,yaitu modifikasi bentuk wajra,melambangkan intan dan halilintar.Dalam arsitektur Hindu Jawa Kuno,ratna merupakan sandingan Hindu.Stupa pada Buddha.Dimana berguna untuk kemuncak atau mastaka candi.
   Ketika pemugaran tepat di bawah arca Siwa,di bawah ruang utama candi Siwa ditemukan sumur.Di dasarnya terdapat pripih (kotak batu).Sumur ini dalamnya 5,75 m.Batu pripih ditemukan diatas timbunan arang kayu,tanah dan tulang belulang hewan untuk persembahan.Didalam pripih ini terdapat benda-benda suci seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan Waruna (dewa laut) dan Parwata (dewa gunung).Di peti batu tersebut ditemukan pula tembaga bercampur arang,abu dan tanah,20 keping uang kuno,beberapa butir permata,kaca,potongan emas,lembaran perak,cangkang Kerang dan 12 lembaran emas (5 diantaranya berbentuk Kura-Kura,Ular Naga (Kobra),padma,altar dan telur.
Hmm...mengagumkan ya.Karya nenek moyang saja sudah begini maju peradabannya.Lho gimana dengan kita-kita ini ya.Katanya hidup di abad milenium.Sesungguhnya apa yang sudah kita buktikan pada bangsa ini?Malah apa yang sudah diwariskan nenek moyang pun kita kayaknya malu untuk melestarikan.Apalagi menjaganya.Jangan-jangan pun kita tidak pernah tahu dan mengenal warisan nenek moyang kita sendiri?Walah-walah...
  Oke,mari kita melihat sekilas tentang relief dan panil Prambanan ya.Aduh...gugusan candi ini memang rumit,tersirat sarat makna dan jelas tiada tara keindahannya.


Relief di Prambanan menampilkan Shinta sedang di culik Rahwana yang menunggangi raksasa bersayap.Sementara Burung Jatayu disebelah kiri atas mencoba menolong Shinta.Panglima bangsa Wanara (Kera),Hanuman datang  ke Alengka,guna menolong Rama mencari Shinta.


Panil khas Prambanan,Singa didalam relung.Diapit dua pohon Kalpataru.Masing-masing di apit sepasang Kinnara-Kinnari atau sepasang margasatwa.Tepatnya di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi barisan relung (ceruk) yang menyimpan arca Singa di apit oleh dua panil.Dimana panil tersebut melukiskan pohon hayat Kalpataru.Pohon suci ini berdasarkan mitologi Hindu-Buddha dianggap pohon yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan manusia.Di kaki pohon Kalpataru di apit pasangan Kinnara-Kinnari (hewan ajaib bertubuh Burung berkepala manusia).Atau pasangan hewan lainnya,seperti Burung,Kijang,Domba,Monyet,Kuda,Gajah dan lainnya.Pola Singa di apit Kalpataru ialah pola khas yang hanya ditemukan di Prambanan.Sebab itu disebut panil Prambanan.
Diseberang panil naratif relief,diatas tembok tubuh candi disepanjang galeri dihiasi arca-arca dan relief.Melukiskan para dewata dan resi Brahmana.Arca dewa-dewa Lokapala,dewa surgawi penjaga penjuru mata angin dapat ditemukan di candi Siwa.Sedangkan arca para Brahmana penyusun kitab Weda terdapat di candi Brahma.Di candi Wisnu terdapat arca dewata yang di apit oleh dua apsara atau bidadari khayangan.
Ternyata!Begitu banyak candi-candi di persada nusantara ini loh.Termasuk candi Lumbung,Bubrah dan Sewu.Candi Plaosan,candi Saojiwan,candi Boko (Kraton Ratu Boko),candi Banyunibo,candi Sari,candi Kalasan dan candi Sambisari.Candi-candi tersebut terletak disekitar Prambanan.Hanya saja aku pun belum sempat menapak kaki ke sana.Mudah-mudahan saja ada waktu dan umur ya.Plus uang banyak dong.Hehehe...
    Usai puas memandang dan menikmati pesona Prambanan aku pun melangkahkan kaki sesuai jalan-jalan yang diinstruksikan melalui tulisan dan tanda panah.Hingga terbacalah olehku Museum Prambanan.Yah karena gratis sebab tiket masuk Prambanan sudah termasuk museum ini.Lalu aku pun masuk.Apalagi para pengunjung juga tidak terlalu ramai.Kalau ramai waduh...pusing kepalaku.
Museum ini menyimpan bermacam temuan benda bersejarah purbakala.Museum yang berada diposisi sisi Utara candi Prambanan antara candi Prambanan dan candi Lumbung.Museum tersebut di bangun dengan arsitektur tradisional Jawa berupa rumah joglo.Koleksi yang tersimpan di museum,yaitu berbagai batu-batu candi dan bermacam arca yang ditemukan disekitar lokasi candi Prambanan.Seperti arca Lembu Nandi,resi Agastya,Siwa,Wisnu,Garuda dan arca Durga Mahisasuramardhini atau Durga Mahesa Sura Mardhini termasuk juga batu Lingga Siwa sebagai lambang kesuburan.
  Replika harta karun emas temuan Wonoboyo yang terkenal berupa mangkuk berukir Ramayana,gayung,tas,uang dan perhiasan emas juga dipamerkan di museum ini.Temuan Wonoboyo yang asli sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta.Replika model arsitektur beberapa candi misalnya Prambanan,Borobudur dan Plaosan pun ditampilkan disini.O ya pertunjukan audio visual bertema candi Prambanan pun ditayangkan di lokasi museum.Hanya saja aku tidak sempat menyaksikan.Sebagai oleh-oleh aku cukup membeli paket buku sederhana mengenai candi Prambanan,Borobudur dan Legenda Roro Jonggrang.
   Aku juga singgah ke sebuah pasar.Masih di lingkungan Prambanan.Hampir menuju pintu keluar.Sepertinya sih pasar tradisional atau cendramata gitu deh.Karena barang-barang atau benda yang di jual kebanyakan berupa cendramata.Aku sih cuma bisa beli 2 bros dari Kerang-Kerang.Imut-imut.Harganya hanya seribu rupiah satu bros.Akhirnya aku pun tiba di gerbang keluar.Ternyata mas Edi sudah menunggu.Dengan tersenyum dia mengatakan,"Tidak sampai nyasar kan mbak." Aku sekedar mengembangkan senyum lebar beriring mata meredup dan kening berkerut.Bukan apa-apa sih.Terik surya kerasa banget.Pun lapar juga.Hampir setengah tiga waktu  menunjukkan diujung pertemuanku akan citra karya guratan Prambanan.